Di pemakaman Paris' Père Lachaise, ada satu makam kuno yang dipenuhi oleh tumpukan kentang-kentang. Bukan berkaitan dengan hal mistis, kentang-kentang ini sengaja ditinggalkan oleh orang-orang yang datang ke sana. Kebanyakan tulisan di kentang itu berbunyi 'Merci pour les frites!' atau memiliki arti 'terima kasih untuk kentangnya!'.
Baca Juga: French Fries, Gorengan Kentang yang Populer di Seluruh Dunia
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu Parmentier merupakan apoteker yang ingin membuka apoteknya sendiri. Tapi karena keterbatasan dana, akhirnya ia bergabung ke pasukan militer di Prancis. Ia pernah ditangkap dan dipenjara di Prussia. Lalu di sana ia diberi makan kentang tumbuk, dan mulai tertarik mendalami tentang kentang.
![]() |
Awalnya kentang-kentang ini populer dikalangan rakyat miskin di Prancis, karena harganya murah dan mengenyangkan. Tapi di tahun 1783, Parmentier mengadakan pesta di rumahnya dan sengaja menyajikan 20 hidangan berbahan dasar kentang ke tamu-tamunya.
Kebanyakan tamunya merupakan orang penting di Amerika, seperti Benjamin Franklin dan Thomas Jefferson. Sehingga ketika mereka kembali ke Amerika, mereka mulai menyajikan kentang goreng atau French fries di Gedung Putih. Sejak saat itu, kentang tidak hanya dikonsumsi oleh kalangan bawah saja, tapi hingga kalangan atas juga menyukainya.
![]() |
Kini hampir setiap hari makamnya selalu dipenuhi oleh pengunjung, mulai dari masyarakat lokal hingga wisatawan asing. Kebanyakan dari mereka sengaja membawa kentang yang telah ditulisi pesan, sebagai bentuk penghormatan kepada Parmentier yang sudah memperkenalkan kentang menjadi makanan yang populer.
Baca Juga: Kentang Goreng Kembali Diperdebatkan Kali Ini Tentang Namanya
(sob/odi)