Sedapnya Soto Bathok Mbah Katro yang Pernah Dicicip Sandiaga Uno

Jakarta - Di Yogja, sarapannya tidak hanya enak tapi harganya juga murah. Soto bathok ini pun pernah di sambangi oleh cawapres Sandiaga Uno.

Beragam jenis soto bisa ditemui di Yogyakarta. Salah satunya Soto Bathok Mbah Katro, Anda bisa sarapan enak dengan nuansa "ndeso" yang asri. Lokasinya ada di Jalan Candi Sambisari No. 6, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman.

Foto: Istimewa

Waeung soto ini menempati bangunan saung bambu yang menjadi ciri khasnya. Warung yang bertuliskan "Saoto Bathok Mbah Katro" ini punya soto daging sapi yang jadi favorit banyak orang.

Soto yang disajikan dalam bathok atau tempurung kelapa ini iterdiri dari nasi, tauge, potongan daging sapi, dan ditaburi dengan cincangan daun seledri serta taburan bawang merah goreng. Kemudian disiram dengan kaldu sapi yang bening dan sangat gurih. Makin enak dikucuri sedikit air jeruk nipis, sambal rawit dan sedikit kecap.

Baca juga: Mbok Tuginem: Menikmati Soto Gerabah Rp 6 Ribu Sambil Lihat Pemandangan Sawah

Agar lebih enak dan komplet, nikmati soto dengan tambahan tempe goreng garit yang padat kedelainya, sate ati, sate usus dan sate telur puyuh. Lauk pendampingnya tak beda dengan sajian soto lainnya.

Foto: detikcom

Pada Jum'at (16/11) lalu, Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno mampir untuk sarapan ke tempat ini. Sandiaga direkomendasikan oleh tim mereka di Yogya sarapan di sini. Sandiaga pun memesan satu porsi soto dengan lauk tempe dan sate telur puyuh.

"Tempenya... enak," ucap Sandi saat ditemui oleh tim detikNews beberapa waktu lalu di Yogya.

Foto: Istimewa

Meskipun namanya "Sauto" konon katanya, nama ini merujuk pada sebutan "Soto" oleh orang tua zaman dulu. Berada di area persawahan, tempat makan sederhana ini tentu bisa jadi pilihan. Saoto Bathok Mbah Katro sudah buka sejak pukul 06.00 pagi hingga pukul 16.00 sore.

Seporsi Soto Bathok dibandrol dengan harga Rp 5.000. Sedangkan untuk tempe Rp 500 per potong dan telur puyuh Rp 2.000 per tusuk.

Baca juga: Sarapan Soto Bathok di Sleman, Sandiaga: Ruarr Biasa, Tempenya Enak! (lus/odi)