Ini Restoran-restoran yang Terkenal Sebagai Tempat Mafia Makan dan Dibunuh

Ini Restoran-restoran yang Terkenal Sebagai Tempat Mafia Makan dan Dibunuh

Sonia Basoni - detikFood
Senin, 12 Nov 2018 15:30 WIB
Ini Restoran-restoran yang Terkenal Sebagai Tempat Mafia Makan dan Dibunuh
Foto: Istimewa
Jakarta - Restoran seringkali dijadikan sebagai tempat berkumpul dan berdikusi oleh para kelompok mafia. Sayangnya, restoran ini juga jadi tempat mereka dibunuh.

Lebih dari 80 tahun, kelompok organisasi kejahatan atau sering disebut sebagai mafia memenuhi hampir setiap kota di berbagai negara. Nah, mereka biasanya berkumpul di satu restoran yang sering dijadikan 'markas'. Banyak kejadian tragis di restoran, yang menyebabkan kematian dari para anggota mafia ini.

Berikut kisah para anggota mafia yang harus kehilangan nyawa, di restoran favorit mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Ini Kasus Kejahatan dan Kematian yang Disebabkan Oleh Makanan

Sparks Steakhouse

Foto: Istimewa
Wilayah Midtown di New York, punya banyak restoran mewah dan berkelas. Salah satunya Sparks Steakhouse yang dibuka sejak tahun 1966, dan masih beroperasi hingga sat ini. Restoran ini dulunya tempat makan favorit dari Gambino Family, kelompok mafia paling besar dan berkuasa di New York.

Salah satu anggotanya, Constantino Paul Castelanno dan pengawalnya, Thomas Bilotti baru saja keluar dari kantor pengacara yang berlokasi tepat di depan restoran steak itu. Tak disangka, beberapa tembakan mengenai tubuh Castelanno yang sudah berusia 70 tahun. Ia dan pengawalnya akhirnya meninggal tepat di depan restoran Sparks Steakhouse.

Hingga saat ini banyak turis yang sengaja datang ke depan restoran Sparks, untuk melihat langsung lokasi tempat anggota mafia dari Gambino terbunuh.

Joe and Mary's Italian American Restaurant

Foto: Istimewa
Di wilayah Bushwick, Brooklyn, ada restoran khas Italia yang sering dijadikan tempat berkumpulnya para anggota mafia. Salah satunya Galante, anggota mafia yang dituduh terlibat dalam 80 kasus pembunuhan, dan perdagangan heroin. Ia pun dikenal sebagai kepala anggota dari Bonano Family.

Pria berusia 69 tahun ini kemudian menjadi target dari mafia kelompok lainnya, terutama mafia-mafia yang bersaing dengannya. Di tahun 1979, Galante yang tengah berada di dalam restoran, ditemani dua pengawalnya ditembak oleh tiga orang misterius hingga mereka semua meninggal.

Kabar ini langsung menyebar luas, di mana foto kejadian tersebar luas. Memperlihatkan Galante yang bersimbah dengan dengan mata tertembak, tersungkur di lantai restoran, dengan rokok masih di mulutnya.

Nuovoa Villa Tammaro Restaurant

Foto: Istimewa
Giuseppe "Joe the Boss" Masseria, merupakan anggota mafia yang memulai karirnya dalam organisasi kejahatan di tahun 1902, setelah ia pindah ke New York, dari Sicily, Italia. Di tahun 1922 dia sempat lolos dari percobaan pembunuhan, setelah itu ia menjadi bos mafia paling besar di kota.

Suatu hari di tahun 1933, bos mafia yang memiliki 9 anak ini, tengah berada di restoran favoritnya Nuovoa Villa Tammaro Restaurant, di Coney Island. Ia saat itu sedang menikmati minuman sambil bermain kartu bersama temannya. Tak berapa lama dua saingan dari kelompok mafia lain datang, dan membunuhnya.

Dalam foto kematiannya, terlihat Masseria tersungkur bersimbah darah, dengan kapak yang menancap di tangan kanannya.

Umberto's Clam House

Foto: Istimewa
Masih disekitar Manhattan, New York, pembunuhan terhadap anggot mafia kembali terjadi di restoran Umberto's Clam House pada tahun 1972. Kali ini menimpa anggota mafia bernama Joey 'Crazy Joe' Gallo, yang berusia 43 tahun dan baru menikah selama 3 minggu.

Saat itu Joe dengan adik perempuannya, istrinya, dan putrinya bersama tiga pengawalnya tengah makan di restoran itu memesan udang dan salad. Ketika tengah asik makan, ada orang misterius yang mulai mengeluarkan tembakan. Akhirnya baku tembak itu mengenai tubuh Joe, sehingga ia langsung tersungkur dengan darah segar yang mengalir di sana.

"Kejadian itu merupakan pertama kalinya dalam sejarah, di mana anggota mafia ditembak lalu dibunuh di depan istrinya, adiknya, dan putrinya," ungkap seorang saksi mata.

Rao's Restaurant

Foto: Istimewa
Di era 70an, banyak orang-orang yang berimigrasi di New York. Sayangnya kebanyakan dari mereka memutuskan untuk menjadi anggota mafia. Salah satu wilayah yang paling terkenal sebagai sarang mafia, ada Harle Timur. Tempat beridirnya Rao's Restaurant yang sudah berdiri sejak tahun 1896.

Di tahun 2003, Rao's Restaurant pernah menggelar pertunjukan musik broadway. Acara ini kerap dihadiri oleh anggota mafia senior. Kala itu seorang anggota mafia bernama Albert Circelli mengeluh karena suara penyanyi yang tampil jelek. Merasa terganggu dengan perilaku tak sopan Circelli, akhirnya seorang pengunjung lainnya menembak Circelli tepat di bagian kepala belakangnya, setelah sempat beradu argumen.

Tembakan itu mengakhiri karir Circelli sebagai anggota mafia, sekaligus kritikus musik. Meski sudah menjadi tempat pembunuhan, hingga saat ini Rao's Restaurant tetap ramai dengan pengunjung.

Neopolitan Noodle Restaurant

Foto: Istimewa
Masih di tahun 1972, kasus pembunuhan yang menimpa anggota mafia kembali terjadi. Kali ini di restoran Neopolitan Noodle, di wilayah Upper East Side, New York. Dikabarkan kasus pembunuhan ini, merupakan aksi balas dendam dari kematian Joey Gallo yang mati ditembak di restroan Umberto, 4 bulan sebelumnya.

Kala itu dua anggota mafia bernama Sheldon Epstein dan Max Tekelch tengah berada di bar restoran, bersama dua temannya yang lain. Sayang kursi yang mereka tempati, merupakan kursi milik anggota mafia lainnya, yang berhubungan erat dengan mafia Joey Gallo. Setelah itu seorang pria misterius yang disewa dari Las Vegas, langsung membunuh orang-orang yang berada di kursi itu.

Kasus ini bisa dibilang pembunuhan yang salah sasaran, dan menimbulkan konflik antar kelompok mafia yang semakin pelik.

Baca Juga: 7 Fakta Tentang Restoran Terakhir yang Dikunjungi Putri Diana Sebelum Meninggal
Halaman 2 dari 7
(sob/odi)

Hide Ads