Ini Karakter Artisan Bread yang Membedakan dengan Roti Biasa

Jakarta - Sekilas terlihat sama, tapi banyak hal yang membedakan artisan bread dengan roti biasa. Mulai dari cara pembuatannya, hingga tekstur dari hasil roti.

Kata 'artisan' biasanya digunakan untuk roti, keju, hingga butter. Secara singkat artisan bread merupakan roti yang dibuat menggunakan, bahan-bahan lokal, dan teknik tradisional.

Cara pembuatannya juga lebih lama dibandingkan membuat roti biasa, bahan yang digunakan juga berbeda. Berikut karakteristik artisan bread, yang membedekannya dengan roti biasa.

Baca Juga: Sebenarnya, Apa Itu Artisan Bread? Ini Jawabannya


1. Teknik tradisional

Foto: iStock

Menurut Professional Baker, Ian Chin, artisan bread merupakan roti yang dibuat menggunakan tangan dan tanpa mesin sama sekali. Menurutnya, yang membuat artisan bread berbeda dengan roti lainnya. Karena roti kebanyakan dibuat dengan mesin, sementara artisan bread dibuat secara manual oleh tangan.

Beberapa roti bahkan membutuhkan waktu berjam-jam, berhari-hari, hingga beberapa minggu untuk membuatnya sempurna. Rasa dari artisan bread ini memiliki cita rasa unik, dan memiliki tekstur yang tidak bisa ditemukan di roti buatan pabrik atau mesin.


2. Dibuat secara khusus

Foto: iStock

Artisan bread tidak dijual di supermarket, atau toko kue berskala besar. Roti ini hanya dijual di toko kue, atau bakery. Bahkan biasanya artisan bread sering ditemukan di toko kue kecil, di mana jumlahnya juga terbatas dan harganya lebih mahal. Karena dibutuhkan waktu pembuatan yang lama dan bahan-bahan khusus, untuk membuat artisan bread.


3. Artisan baker

Foto: iStock

Artisan bread biasanya dibuat oleh artisan baker. Berbeda dengan baker atau pembuat roti kebanyakan, para artisan baker selalu menciptakan rasa dan inovasi dari roti yang mereka buat. Kebanyakan artisan bread menggunakan resep dan teknik tradisional, sehingga rasanya lebih unik dan jarang ditemui.

Biasanya para artisan baker ini memiliki 'signature' rotinya sendiri, di mana kreasi roti ini tidak bisa ditemui di mana pun. Karena dibuat dengan resep, teknik yang khas dari baker.


4. Bahan-bahan khusus

Foto: Istock

Umumnya setiap artisan bread dibuat dari bahan-bahan yang masih segar, dan berkualitas tinggi. Bahan-bahan berkualitas ini, nantinya akan menciptakan rasa yang lebih kuat dan tekstur roti yang lebih bagus.

Untuk menjaga cita rasa dan kualitas dari setiap artisan bread, biasanya artisan baker ini selalu menyortir bahan-bahan yang mereka gunakan. Kebanyakan bahkan memiliki supplier bahan-bahan sendiri.


5. Komposisi artisan bread

Foto: iStock

Artisan bread berbeda dengan roti biasa, karena jenis roti ini dikembangkan secara natural. Untuk mengetahui apakah artisan bread autentik, bisa dilihat dari bahan-bahan yang digunakan. Artisan bread selalu menggunakan air, ragi, tepung, dan garam.

Beberapa artisan bread bahkan tidak menggunakan ragi tetapi memakai biang ragi yang dibikin sendiri, apalagi untuk adonan jenis sourdough. Untuk menciptakan rasa, artisan baker akan menggunakan zaitun, herba, bawang putih, aneka rempah, keju, hingga tomat. Sehingga semua roti tidak menggunakan produk makanan seperti artificial hingga pewarna makanan.



6. Proses yang panjang

Foto: iStock

Roti yang diproduksi secara massal tidak membutuhkan banyak waktu untuk dibuat, karena proses fermentasi menggunakan kimia lebih ditingkatkan. Sementara artisan bread difermentasi secara alami, dan bisa memakan waktu hingga 24 jam.

Proses pembuatan yang lama ini, atau slow baking memungkinkan rasa dan tekstur roti lebih berkembang dan enak. Roti yang dihasilkan juga lebih mudah dicerna, sehingga rasanya ringan dan tidak membuat perut terasa penuh.


7. Tekstur berbeda

Foto: iStock

"Artisan bread teksturnya sangat berbeda. Karena roti biasa yang dibuat di pabrik, semuanya standar pabrik dan tidak ada sentuhan tangan manusia, sepertia rtsian bread," jelas Ian Chin yang memulai karir bakernya di Amerika.

Lebih lanjut Ian menjelaskan bahwa artisan bread seperti sour dough, atau roti Eropa yang keras, punya tekstur padat yang akan kembali setelah ditekan atau dipukul. Berbeda dengan roti pabrik yang lebih lembek.

Baca Juga: Dibuat Secara Khusus, 'Artisan Bread' Mulai Digemari (sob/odi)