Para santri yang mengkreasikan jajanan tradisional berupa keripik dengan aneka cita rasa Nusantara ini adalah para santri yang tinggal di Dusun Jamang, Desa Taji, Kecamatan Maduran. Para santri di dusun ini membuat keripik dengan aneka cita rasa Nusantara yang mereka labeli dengan merek "Santrhee".
![]() |
Baca juga : Kriuk! Renyah Gurih Kulit Ikan Goreng Berbalut Bumbu Telur Asin
"Awalnya, usai mondok di berbagai pondok pesantren, kami sempat kebingungan untuk mencari kerja, akhirnya kami pun berkumpul dan menggagas kreasi keripik ini bersama," kata Idham Kholiq, salah satu santri kepada detikcom, Minggu (28/10/2018).
Idham Kholiq menuturkan, keripik para hasil kreasi para santri ini memiliki citra rasanya berbeda dengan keripik-keripik pada umumnya, karena rasa yang ada ini adalah rasa khas kuliner Nusantara. Selain itu, bahan keripik buatan para santri ini juga lain dari yang lain, yaitu berbahan dasar ikan laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Keripik yang diberi nama 'Santrhee' ini dikemas dengan berbagai ukuran. Tampilannya tidak kalah dengan keripik yang sudah populerdi pasaran. Lalu, cita rasa Nusantara itu seperti apa? Idham menyebut keripik hasil kreasi santri ini memiliki rasa khas seperti rasa soto, rendang, bakso, sate dan juga rasa keripik pedas.
"Kalau umumnya keripik itu hanya ada rasa satu atau dua, tapi keripik Santrhee buatan alumni santri ini rasa khas kuliner Nusantara ada semua,"ujarnya.
Rasa keripik gurih dan renyah. Bahkan, untuk kemasan, para santri ini juga membuat sedemikian rupa sehingga menarik dengan gambar santri dan santriwati. "Kemasan ini juga sebagai pengingat kalau pembuat keripik ikan Nusantara ini juga adalah seorang santri," ujarnya.
Dipilihnya rasa khas kuliner Nusantara sebagai bagian dari upaya untuk tetap melestarikan beragam kuliner di tanah air. Idham berharap agar keripik ini tidak hanya di Lamongan, tapi ke depannya bisa dipasarkan di seluruh Nusantara.
"Produk kami ini untuk meningkatkan daya saing produksi hasil karya santri mandiri, untuk menciptakan karya ekonomi kreatif kepemudaan, dengan memanfaatkan hasil pengelolahan ikan untuk dijadikan produk makanan yang yang lebih modern serta mengusung rasa Nusantara," paparnya.
![]() |
Ketua Tim pengembangan produk karya santri mandiri ini, Khotibul umam mengemukakan pihaknya akan selalu membuat terobosan baru dalam dunia produksi makanan ringan ini. Dengan menonjolkan unsur budaya dan rasa dari nusantara yang dikelola oleh santri maupun santri alumni. Mereka, akan mengembangkan produk ini dengan bekerja sama dengan pesantren dan swasta.
"Kami ingin menunjukkan bahwa santri juga mampu berpikir dan berkarya dalam bidang usaha perekonomian maupun kemasyarakatan," jelasnya.
Tonton juga 'Keripik Kulit Ikan Irvins & Indonesia':
(dvs/odi)