Hampir setiap wilayah di Indonesia memiliki tradisi dan acara adat yang sudah dilakukan turun temurun. Kebanyakan acara adat dilengkapi dengan berbagai makanan, hingga kue tradisional yang unik. Beberapa diantaranya memiliki filosofi, dan selalu wajib dihadirkan dalam beberapa acara adat.
Baca Juga: Ini 7 Jajan Pasar Khas Jawa yang Umum Disajikan Dalam Tampah
Sikaporo
Foto: Instagram @mamlalakitchen
|
Namun, kue yang satu ini selalu hadir dan menjadi hantaran wajib di pesta pernikahan adat Bugis. Kue ini memiliki filosofi kelembutan dan kesederhanaan, yang menjadi kunci dalam hadirnya rumah tangga harmonis. Bagi orang Makassar, kasih sayang dan perilaku lembut merupakan hal utama untuk membina sebuah keluarga.
Pinyaram
Foto: Instagram @budidhani
|
Biasanya kue pinyaram dijadikan sebagai kue untuk menyambut para tamu, terutama di perayaan acara adat seperti pernikahan. Selain pernikahan, kue pinyaram selalu ada di setiap hari raya, seperti lebaran atau idul adha.
Kupat Lepet
Foto: Indonesiakaya
|
Kue yang satu ini rasanya gurih dan legit. Karena dibuat menggunakan beras kentang, yang dicampur dengan kelapa dan kacang tolo. Aroma harum dari daun pandan, dan dicampur dengan santan membuat kupat ini digemari banyak orang. Filosofi dibalik kupat lepet, artinya pemberian maaf. Lepet sendiri memiliki artian 'maaf'.
Pulung Nyepi dan Jaja Apem
Foto: Istimewa
|
Salah satunya ada Pulung Nyepi dan Cerorot. Pulung nyepi tampilannya mirip seperti kolak biji salak, tapi disajikan tanpa kuah gula dan santan. Kue ini terbuat dari tepung kanji yang dikukus, lalu ditambahkan parutan kelapa. Sementara jaja apem, hampir mirip dengan kue apem lainnya, namun tidak ditambahkan gula melainkan disajikan dengan kelapa parut dan gula merah cair.
Kue Tamo
Foto: stevypandermol
|
Kue Tamo selalu menjadi lambang dari acara Tulude. Kue Tamo bentuknya kerucut, mirip seperti tumpeng. Tapi terbuat dari tepung beras, umbi-umbian, serta minyak kelapa. Diuju8ng Kue Tamo ditancapkan telur, sebagai lambang kehidupan yang baru.
Kue Dange
Foto: Instagram @herlina60007
|
Kue dange melambangkan kehangatan atau keakraban dari anggota keluarga. Sehingga kue ini selalu disuguhkan ke para tamu di setiap acara perayaan khusus.
Kue Apem
Foto: Keraton Jogja
|
Biasanya abdi dalam di keraton akan memulai membuat apem secara besama-sama. Tradisi ini disebut ngebluk jeladren, atau membuat adonan. Kemudian apem dimasak langsung oleh anggota dan keluarga kerato, termasuk para putri. Sehingga tradisi apeman ini sangat spesial.
Baca Juga: Selain Cantik, Kue Tradisional Asia Juga Manis Enak Rasanya
Halaman 9 dari 8