Pernah melihat seseorang banjir keringat saat makan pedas? Dalam kondisi ekstrem, baju mereka bahkan bisa sampai basah saking derasnya keringat. Hal ini rupanya bisa dijelaskan secara ilmiah.
Dikutip dari Live Strong (10/10), keringat yang muncul karena kepedasan makan cabai berkaitan erat dengan capsaicin. Menurut artikel "The Capsaicin Receptor; A Pepper's Pathway to Pain" dari Arizona University, capsaicin adalah molekul dalam cabai yang menghasillkan rasa pedas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Ini Sebabnya Konsumsi Makanan Pedas Bisa Picu Mimpi Buruk
Tubuh kita memiliki reseptor capsaicin yang ditemukan pada saraf tertentu yang peka terhadap panas. Ketika diaktifkan, saraf-saraf ini mengirim sinyal ke sumsum tulang belakang dan otak untuk mengirim persepsi sakit yang berkaitan dengan rasa panas. Otak lalu meresponnya dengan memicu reaksi kimia yang menyebabkan pendinginan tubuh, seperti respons keringat.
Adalah hipotalamus, pusat termoregulasi tubuh yang mengaktifkan kelenjar keringat untuk mulai memproduksi keringat setelah seseorang mengonsumsi capsaicin. Keringat dilepaskan dari kelenjar dan akhirnya menguap untuk mendinginkan tubuh.
Nah, selain berkeringat, makan makanan pedas juga kerap membuat wajah Anda memerah. Hal ini juga berkaitan dengan kerja hipotalamus yang mengirimkan sinyal pelebaran ke pembuluh darah di bawah kulit.
![]() |
Pelebaran pembuluh darah ini memungkinkan darah hangat mengusir panas, yang menghasilkan pendinginan tubuh. Akibatnya wajah memerah pun tak terhindarkan.
Untuk menetralisir efek capsaicin di tubuh, banyak orang memilih minum air putih. Namun hal ini dianggap tidak efektif karena sifatnya yang sementara. Capsaicin rupanya tidak larut air melainkan larut lemak. Karenanya beberapa ahli menyarankan minum susu untuk menetralisir capsaicin sekaligus mengurangi rasa pedas.
Baca Juga: Konsumsi 5 Minuman Ini untuk Redakan Panas di Mulut Setelah Makan Pedas
Tonton juga 'Melahap Cumi dengan Sambal Pedas Mampus':
(adr/adr)