Kopi bubuk yang diproduksi di Purworejo ini tak sekedar kopi biasa. Diracik dengan berbagai jenis rempah sehingga membuat tubuh hangat. Karenanya digemari orang dari berbagai daerah.
Dikemas dengan cara sederhana dan tradisional, racikan kopi yang diberi nama La Rempah ini dibuat oleh sepasang suami istri Abdul Ghofur (66) dan Siti Mahrujiah (61) warga Dusun Singojoyo, Desa Brunorejo, Kecamatan Bruno. Dibantu oleh beberapa karyawan yang merupakan tetangganya sendiri,
![]() |
Ghofur dan Siti mengolah kopi la rempah dari biji kopi mentah hingga siap saji. Sebelum disangrai di atas wajan, biji kopi jenis robusta disortir yang terbaik. Biji kopi kemudian dicampur dengan rempah-rempah seperti jahe emprit, bawang merah serta bumbu rahasia lainnya. Proses sangrai ini dilakukan di atas tungku dengan api dari kayu bakar.
"Pengolahannya masih sangat tradisional karena disangrai di atas wajan yang diletakkan di atas tungku dengan api dari kayu bakar bukan kompor gas atau pun dioven. Kopi dan rempah-rempah dicampur dan disangrai sampai matang," tutur Abdul Ghofur ketika ditemui detikcom di rumahnya, Sabtu (6/10/2018).
![]() |
Setelah matang, kopi rempah kemudian ditumbuk hingga halus dengan menggunakan alat tradisional yakni lumpang dan alu. Sebelum dimasukkan dalam kemasan, kopi tumbuk diayak terlebih dahulu untuk diambil serbuk halusnya, sedangkan sisa rempah-rempah dan serbuk kasar dibuang.
"Kopi kemudian ditumbuk pakai lumpang dan alu, setelah itu diayaki dan dikemas kecil-kecil dengan harga eceran Rp 5,000,' per bungkus," imbuhnya.
![]() |
Tidak hanya dipasarkan di Purworejo dan sekitanya. Kopi La Rempah yang bermanfaat untuk menghilangkan capek, pusing dan meningkatkan stamina pria ini juga dijual ke kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Cikareng, Bekasi, Jogja, Kalimantan, Aceh dan lain-lain. Cara penyajian kopi ini pun tergantung selera penikmatnya, bisa dicampur dengan gula pasir maupun gula jawa atau gula merah.
"Kemarin-kemarin sih mau kirim ke Lombok NTB, tapi karena di sana masih terkena gempa ya sementara di-pending," lanjut Ghofur.
![]() |
Sementara itu, salah satu penikmat kopi la rempah, Sigit Kurniawan (26) mengaku baru pertama menikmati kopi yang dicampur dengan rempah-rempah. Selain menyruput kopi La Rempah di tempat, ia juga memborong kopi yang dikemas dengan kertas itu untuk dibawa pulang.
"Nikmat dan cocok di lidah, rasa kopi dan rempahnya pas, jahenya juga terasa. Ini juga beli banyak buat persediaan di rumah," ucap Firman.