Sudah Bayar Rp 195 Ribu, Wanita Ini Kesal Hanya Disajikan Roti dan Alpukat

Jakarta - Wajar saja jika merasa kesal saat disuguhkan sepotong roti dan alpukat, padahal sudah membayar mahal. Kejadian ini dialami seorang wanita di Melbourne.

Seorang wanita terkejut sekaligus merasa kesal karena menu makanan yang dipesannya tidak sesuai ekspektasi. Dikabarkan Bussiness Insider (18/9) wanita asal Melbourne memesan menu roti panggang dengan alpukat seharga 10 Poundsterling (Rp 195 ribu) namun bukan roti panggang menggiurkan yang datang.

Foto: Istimewa

Sepiring menu makanannya hanya terdiri dari sepotong roti, setengah bagian alpukat, keju feta dan seiris jeruk nipis. Wanita bernama Jess McGuire yang berprofesi sebagai jurnalis ini lantas merasa kecewa dengan restoran Kettle Black Cafe yang didatanginya.

Baca juga : Dulunya 10 Makanan Mahal Ini Adalah Makanan Sepele dan Murah (1)

McGuire lalu memotret piring hidangannya dan mengunggah dalam akun instagramnya. Postingan ini juga dibubuhkan kalimat keterangan, "Saya tidak yakin kalian akan memahami kekesalan yang saya rasakan setelah mendapat roti alpukat seharga $ 18 hari ini."

Tak hanya itu, wanita ini juga mengatakan sudah melakukan komplain pada pelayan namun hanya dibalas senyum dan anggukan seraya menjelaskan jika ini adalah menu deconstucted.

"Apa selanjutnya. Apa mereka akan memberikan biji alpukat dan menyuruh saya menanamnya sendiri selama beberapa tahun sebelum menikmatinya sebagai sarapan saya?" lanjut McGuire.

Menanggapi postingan ini, ada netizen yang berkomentar seraya membagikan pengalamannya yang sama. "Itu lucu, saya juga makan di sini 4-6 minggu yang lalu dan saya tidak bisa percaya makanan yang datang, bahkan saya masih sangat kecewa."

Ada juga yang menganggap jika restoran mengambil keuntungan yang sangat banyak dari sajian itu.

Foto: Istimewa

Baca juga : Ini Dia Makanan Murah yang Disulap Jadi Makanan Mewah dan Mahal

Manajer kafe, Tim James mengatakan kepada News.com.au bahwa hidangan itu adalah salah satu makanan paling populer di menu mereka.

"Ini adalah setengah buah alpukat yang artinya untuk menghargai para petani. Kemudian orang bisa meraciknya makanan sendiri sesuai selera."

Lebih lanjut James juga menegaskan ini bukanlah menu baru di restoran mereka. "Anda tidak bisa menyenangkan semua orang. Kita bisa saja mencampur makanan padahal orang tersebut tidak suka. Dan perlu kami tegaskan, kami selalu menyajikan menu ini selama empat tahun belakangan dan ini jadi salah satu hidangan yang paling banyak dipesan," pungkas James. (dvs/odi)