Keriput tak bisa menutupi usia, belum lagi raga yang mulai melemah. Tapi beberapa orang tua ini tetap memilih berjualan kuliner khas. Berlokasi di Yogyakarta, inilah sosok mbah-mbah inspiratif penebar semangat.
1. Mbah Ginem - Penjual Tempe
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga : Mbah Lindu, Penjual Gudeg Tertua di Yogya Terbaring Sakit
2. Mbah Lindu - Penjual Gudeg
![]() |
Mbah Lindu selalu menjajakan gudegnya di Jalan Sosrowijayan, Yogyakarta. Gudeg Mbah Lindu bisa dinikmati dengan nasi atau bubur. Tahun lalu Mbah Lindu terbaring sakit dan membuat dagangannya ini harus dijaga oleh putrinya. Semoga sehat terus Mbah Lindu!
3. Mbah Marto - Penjual Mangut Lele
![]() |
Kelezatan mangut lele dan sapa hangat Mbah Marto bikin pelanggannya kembali terus dan makin banyak. Di warung sederhana yang juga merangkap dapur, Mbah Marto meracik lele. Kini di usia yang menginjak 80 tahun, Mbah Marto masih setia mengolah mangut lele.
4. Mbah Satinem - Penjual Jajanan Pasar
![]() |
Jajanan yang ia tawarkan beragam mulai lupis, cenil, gatot dan tiwul. Mbah Satinem mengaku sudah berjualan sejak 1963 dan hingga kini masih setia menjajakan jajanan pasar ini.
Baca juga : Mbah Marto, Legenda Kuliner dengan Mangut Lele dari Sewon Bantul
5. Mbah Hari - Penjual Es Dawet
![]() |
Semangkuk es dawet racikan Mbah Hari berisi cendol warna-warni, cincau, santan dan gula merah yang dicampur nangka. Mbah Hari ini sudah mulai berjualan sejak tahun 1965 dan semua resep racikannya terjaga dan dibuat dengan bahan alami. Harganya juga murah meriah! (dvs/odi)