Menyeruput kopi paling asyik dilakukan sebelum melakukan aktivitas di pagi hari. Di setiap negara punya racikan kopi khas. Mulai ditambah mentega, susu kental manis, rempah hingga teh.
Berikut ini cara penyajian kopi dari 10 negara didunia seperti yang dilansir oleh 'Eat Sip Trip' dan berbagai sumber.
1. Ca phe (sua) da dari Vietnam
Foto: Istimewa
|
Kopi Vietnam memiliki rasa yang khas. Biji kopi diolah melalui phin atau filter logam, kemudian disajikan dalam gelas yan ditambah dengan susu kental manis. Lebih segar dengan menambahkan es batu di dalamnya. Cukup mudan untuk menemukan kopi ini, karena banyak disajikan di kafe-kafe di Vietnam.
Baca juga : Di Kafe Ini Bisa Minum Kopi Sambil Bermain dengan Kalajengking dan Tarantula
2. Yuenyeung dari Hong kong
Foto: Istimewa
|
Maka campuran antara kopi dan teh ini disamakan dengan sepasang suami istri tersebut. Kopi yang sangat terkenal di Hong kong ini memiliki perpaduan yang sempurna antara kopi dan teh hitam dan krim kental manis. Jauh sebelum ada mesin kopi yang canggih, kopi ini sudah menjadi minuman keseharian para leluhur di Hong kong. Kopi ini bisa dsajikan panas atau dingin sesuai dengan selera.
3. Kaffeost dari Swedia
Foto: Istimewa
|
Keju yang dicampur dalam kopi tersebut adalah leipajuusto yang terbuat dari susu rusa. Tidak ada kriteria tertentu pada biji kopi yang dipakai, tapi biasanya mereka menggunakan black coffee yang direbus di atas api dan disajikan dalam guksi tradisional, yaitu sebuah cangkir kayu ukiran tangan yang terbuat dari birch burl.
4. Kopi luwak dari Indonesia
Foto: Istimewa
|
Biji kopi dari Indonesia ini merupakan biji kopi termahal sekaligus teraneh di dunia. Mengapa disebut luwak, karena sebelum diseduh, biji kopi terlebih dahulu dimakan dan dicerna oleh hewan bernama luwak. Luwak adalah mamalia yang mirip kucing yang di Asia Tenggara. Sistem pencernaan luwak sangat sederhana dan terbilang cepat.
Pada kotorannya selalu tertinggal biji-bijian yang masih utuh, dan biji itulah yang akan diolah dan diseduh menjadi kopi. Semakin nikmat dihidangkan panas-panas, biasanya dituang sedikit demi sdikit ke piring kecil untuk menghilangkan panas baru diseruput dari piring tersebut.
5. Cafe de olla dari Mexico
Foto: Istimewa
|
Ketika gula sudah mulai larut, didiamkan selama 5 menit sebelum akhirnya dituangkan ke dalam cangkir. Umumnya kopi ini memiliki rasa manis dan sedikit pedas. Cafe de olla sangat populer di Mexico dan banyak ditemukan di warung-warung kopi pinggir jalan.
6. Espresso dari Italia
Foto: Istimewa
|
Bukan hanya di Italia, Espesso juga banyak disajikan di kafe-kafe ternama dari belahan dunia manapun. Pesanan single atau double espresso sudah menjadi ciri khas orang Italia. Orang Italia menyeruput jenis kopi ini secara perlahan untuk menikmati setiap tegukkan kopi.
7. Kaisermelange dari Austria
Foto: Istimewa
|
Biasanya juga ditambahkan dengan gula dan sedikit susu. Racikan mirip seperti jamu di Indonesia. Kebanyakan orang mengaggap bukan seperti kopi, melainkan seperti makanan penutup.
8. Chicory Coffee dari New Orleans
Foto: Istimewa
|
Rasanya tidak seperti kopi, tetapi akar tersebut menghasilkan rasa yang khas dan sedikit pahit. Chicory tidak mengadung kafein seperti kopi pada umumnya. Cara penjiannya sama seperti kopi. Dipanggang kemudian tumbuk halus lalu diseduh seperti biasa. Jenis kopi ini banyak dijual di toko-toko kelontong.
9. Turkish Coffe dari Turki
Foto: Istimewa
|
10. Arabic Coffee dari Timur Tengah
Foto: Istimewa
|
Hampir sama seperti di Turki, beberapa negara di Timur Tengah menyajikan kopi yang digiling halus. Hanya saja dicampurkan dengan kapulaga sehingga rasanya menyegarkan.
Arabic Coffee jarang dicampurkan dengan gula. Biasanya dihidangkan dengan wadah besar yang dikenal dengan sebutan dallah.
Baca juga : Di Penang Bisa Nongkrong Sambil Ngopi dan Ngemil Asyik di 8 Kafe Ini