Bukan rahasia jika para pasien kanker yang jalani kemoterapi mengalami penurunan fungsi indera pengecap. Rasa makanan yang mereka cicip jadi kurang kuat dan bahkan hambar. Hal ini terkait efek samping kemoterapi yang dirancang untuk 'membunuh' pertumbuhan beberapa sel yang cepat.
"Beberapa orang menderita akibat indera pengecapnya tak berfungsi maksimal, menghasilkan rasa mirip besi di mulut atau perubahan rasa yang tak biasa. Pada orang lain, kemampuan merasa bahkan benar-benar hilang," ujar Michelle Abbess kepada Foodbeast (26/7). Ia adalah pendiri dan Direktur Eksekutif Chemo Kitchen.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inspirasi Chemo Kitchen sendiri datang dari pendiri lainnya, Cal McAlister. Ibu McAlister menganggap rasa makanan favoritnya jadi benar-benar tidak enak selama ia jalani proses kemoterapi, cerita Abbess. Ia dan tim lalu mengkurasi beberapa chef untuk membantu mereka mengembangkan resep yang cocok bagi pasien kemoterapi.
Mereka berusaha membuat proses masak jadi lebih menyenangkan dan menarik secara visual. Aspek penting lainnya, resep ini membuat masakan penuh aroma yang mampu membangkitkan selera makan.
Beberapa resep tersebut adalah salad, sup, camilan dan hidangan utama yang disesuaikan komposisi bahannya dengan perubahan indera pengecap. Tim Chemo Kitchen sudah menguji coba resep di dapur mereka dan sejauh ini ulasannya mengesasnkan.
![]() |
"Jika kehilangan selera makan jadi masalah, jadilah kreatif. Camilan bergizi seimbang bisa menggantikan makanan utama. Atau coba salah satu dari 4 resep kami yang dirancang dibekukan dalam jumlah kecil. Fokus pada kalori dan protein untuk energi karena tubuh membutuhkannya saat proses kemoterapi," tulis tim Chemo Kitchen.
Menurut mereka asupan makanan bergizi penting untuk membantu sistem imun pasien kemoterapi tetap terjaga. "Indera pengecap berubah tiap dua minggu sekali jadi rasa makanan Anda akan terus berubah," pungkas tim Chemo Kitchen.
Baca Juga: Lewat Instagram, Chrissy Teigen Bocorkan Resep Masakan dalam Buku Keduanya (dvs/dvs)