Ketika kita makan di restoran, pasti kita memiliki beberapa asumsi yang telah terbentuk dari mitos yang beredar. Seperti tambahan MSG dalam makanan, yang akan membuat tubuh menjadi sakit, daging kobe palsu hingga meninggalkan tip untuk pelayan restoran.
Dilansir Insider (10/07), berikut 7 fakta tentang mitos restoran yang salah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanaman hasil rekayasa genetik
Foto: iStock
|
Banyak orang yang berpikir, bahwa mengonsumsi makanan transgenik berbahaya dan bisa membahayakan kesehatan. Padahal sebenarnya, di tahun 2015, ilmuwan dari International Potato Center di Lima, Peru menemukan bahwa ubi jalar merupakan hasil rekayasa genetik yang dibentuk dari bakteri beribu-ribu tahun yang lalu. Jadi makanan transgenik aman untuk dikonsumsi.
Daging βKβobe dan βWβagyu
Foto: iStock
|
Jepang memiliki empat jenis sapi yang berbeda, namun masih masuk dalam kategori wagyu. Seperti Japanese Black, dimana daging kobe berasal. Ada sapi Japanese Shorthorn, Japanese Polled, dan Japanese Brown. Semuanya memiliki jenis daging yang berbeda. Sehingga tak heran, harga di setiap restorannya juga beragam.
Penggunaan MSG
Foto: iStock
|
MSG adalah monosodium glumate yang, terdiri dari campuran sodium. Sodium sendiri ditemukan dalam garam, bumbu yang paling sering digunakan dalam memasak. Selain sodium, MSG mengandung asam glutamat, sejenis asam amino alami yang sudah ada di dalam tubuh Anda. Bahkan asam glutamat, bisa menjadi susunan dasar protein. Jadi tidak perlu takut lagi menggunakan MSG, asal penggunaannya tidak berlebihan, dan masih dalam batas wajar.
Lobster mahal
Foto: iStock
|
Padahal lobster merupakan salah satu biota laut yang paling melimpah. Dulu di Amerika, lobster bahkan disajikan untuk makanan kucing dan dianggap sebangai makanan yang tidak sehat. Baru setelah diperkenalkan dalam menu makanan kereta api di Amerika, lobster mulai digemari, dan harganya mulai meningkat.
Menolak Pelanggan
Foto: iStock
|
Padahal kebijakan untuk restoran sebenarnya menyebutkan, bahwa mreka tidak boleh menolak untuk melayani seseorang tanpa alasan apa pun. Pihak restoran hanya bisa menolak pelanggan, dengan alasan yang telah diatur oleh kebijakan industri restoran.
Tinggalkan tip
Foto: iStock
|
Padahal banyak pegawai restoran yang digaji, di bawah ketentuan upah minimun yang ditentukan. Tidak hanya di Indonesia saja, bahkan hingga di negara Amerika sekalipun, pelayan restoran masih memiliki gaji yang rendah. Sehingga mereka mengandalkan tip dari para pengunjung.
Pemilihan restoran
Foto: iStock
|
Sebuah studi yang dikeluarkan Drexel menunjukkan bahwa restoran yang mewah dan ekslusif, tidak selalu lebih sehat dari restoran cepat saji. Bahkan, satu rangkaian makan malam di sebuah restoran, memiliki kandungan kalori yang lebih banyak dari makanan cepat saji.
Baca Juga: Sering Makan di Restoran? 10 Fakta Penting Toilet Restoran Ini Perlu Anda
Halaman 2 dari 8