Awal bulan April lalu, Starbucks mendapat kecaman dari netizen. Tagar BoycottStarbucks di Twitter menggema. Hal ini terjadi lantaran manager Starbucks cabang Philadelphia, AS, melakukan tindakan yang dianggap rasis. Sang manager memanggil pihak berwajib hanya karena dua orang berkulit hitam yang duduk di area restoran tanpa membeli kopi maupun makanan.
Padahal kedua pria tersebut sudah mengatakan kalau mereka masih menunggu satu orang temannya datang. Namun keduanya tetap diamankan polisi di depan pengunjung lain. Pengunjung lain pun merasa perlakuan tersebut tidaklah adil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Ini Alasan Tagar #BoycottStarbucks Jadi Trending Topic di Twitter
Tapi sepertinya kejadian itu sangat membekas di gerai kopi kenamaan ini. Hingga Starbucks akhirnya menambahkan peraturan baru lewat sirus resminya.
Dalam situs resminya tertulis, "Kami ingin membuat gerai kami jadi tempat ketiga, lingkungan yang nyaman dan ramah di mana pelanggan bisa berkumpul dan terhubung."
![]() |
Semuanya bisa digunakan tanpa melakukan pembelian minuman atau makanan. Hanya saja setiap pelanggan yang ada harus berprilaku sopan selama berada di area Starbucks.
![]() |
Karenanya, jika ada pelanggan yang menyalahi aturan tersebut, pihal Starbucks berhak memanggil staf keamanan atau menelpon pihak berwajib. Apalagi kalau sampai mengganggu kenyamanan pelanggan lain atau membuat keributan. Ada satu hal yang perlu dicatat, kebijakan ini berlaku di seluruh gerai Starbucks. Karena menurut jaringan kopi ini, pelanggan yang datang baik melakukan pembelian atau tidak tetap disebut pelanggan.
Baca juga: Dua Pria Korban Rasis di Starbucks Dapat Biaya Kuliah Gratis
Tonton juga video lengkapnya:
(dwa/odi)