Wanita Ini Bingung Karena Disajikan Salad Sayuran Utuh di Restoran Lebanon

Wanita Ini Bingung Karena Disajikan Salad Sayuran Utuh di Restoran Lebanon

Devi Setya - detikFood
Kamis, 26 Apr 2018 17:30 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Seorang wanita mengaku disajikan salad terburuk di dunia saat makan restoran Lebanon. Saladnya terdiri dari sayuran utuh yang tidak dipotong.

Dilansir dari Daily Mail, wanita ini melayangkan protes setelah makan di restoran Lebanon, Al Waha di dekat Notting Hill yang terbilang mewah. Pasalnya salad yang disajikan terdiri dari tomat, mentimun hingga daun bawang utuh.

Dawn William yang merupakan warga Liverpool terkejut mendapati salad yang tak lazim. Cerita unik ini ia bagikan lewat jejaring sosial Facebook yang kemudian memicu perhatian netizen.
Wanita Ini Bingung Karena Disajikan Salad Sayuran Utuh di Restoran LebanonRestoran Al Waha di London/Foto: Istimewa
Baca juga : Kebab dan Shawarma Khas Lebanon Disajikan Eksklusif di Cinnamon

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya manager restoran Al Waha sudah menjelaskan jika salad ini hanyalah makanan pembuka. Manager restoran juga mengatakan banyak pelanggan yang tertawa dan kebingungan saat disajikan salad ini. Padahal ini adalah salah satu tradisi makan yang dilakukan di Lebanon.

Sayangnya, wanita berusia 45 tahun ini tetap tidak percaya dan bersikukuh mengatakan jika salad seharusnya disajikan sudah dalam bentuk potongan kecil yang diberi saus.

Dawn mengatakan, "Ini adalah salad terburuk di dunia. Tapi ini membuat kami tertawa terbahak selama 10 menit. Meskipun tidak percaya, saya menganggap ini lucu dan uniknya disajikan di restoran di kawasan Notting Hill," kata Dawn.
Wanita Ini Bingung Karena Disajikan Salad Sayuran Utuh di Restoran LebanonMakanan pesanan Dawn dan juga salad sayuran yang disajikan/Foto: Istimewa

Kocaknya lagi, Dawn bahkan berniat meminta kantung untuk membawa sayuran segar ini untuk jadi stok sayuran di kulkas rumahnya. "Kami awalnya mau membawa pulang sayuran utuh ini untuk ditaruh dalam kulkas. Tapi pacar saya melarangnya," kata Dawn.

Dawn yang datang ke restoran pada Jumat, 23 Maret ini datang untuk bertemu pacarnya yang memang bekerja di dekat restoran tersebut. Ia juga melontarkan kalimat, "tanpa dipotong-potong, apa mereka mau kita makan tomat layaknya makan apel?"

Selain sayuran utuh yang diklaim sebagai makanan pembuka, restoran ini juga menyajikannya dengan roti dan minyak zaitun. Harga makanan ini 1,50 Poundsterling (Rp 29 ribu).

"Aku tidak percaya. Baik saya dan pasangan saya mulai tertawa keras begitu pelayan meletakkan makanan ini. Apa yang harus kita lakukan dengan ini?" kata Dawn.

Dawn juga menggambarkan keadaan pengunjung yang juga disuguhi sayuran utuh ini. Semua orang disajikan semangkuk sayuran ini tetapi tidak ada yang menyentuhnya. Sayuran ini terlihat seperti bunga dekorasi di atas meja.

Ia dan pasangannya memang suka makan salad dan makanan sehat serta menghindari konsumsi karbohidrat, namun mereka sama sekali belum pernah melihat salad yang unik ini. "Kami suka makan salad tapi yang ini konyol. Saya akan mencari tahu dengan datang ke restoran Lebanon lainnya sebagai perbandingan," ungkap Dawn.
Wanita Ini Bingung Karena Disajikan Salad Sayuran Utuh di Restoran LebanonWanita yang mengau mendapat salad aneh di restoran Lebanon/Foto: Istimewa
Sementara itu, manager sekaligus koki restoran, Mohammad Antabli menjelaskan jika itu bukanlah salad melainkan starter atau makanan pembuka. "Banyak orang tidak mengerti bagaimana cara makannya. Ini adalah starter. Kami meletakkannya di meja dengan buah zaitun untuk memancing selera makan. Kami selalu meletakkannya di setiap meja ketika mereka memesan, sebelum makanan mereka datang," beber Mohammad.

Baca juga : Yuk, Cicipi Chicken Kebab dan Kofta Lebanon Racikan 2 Chef Asal Muscat di Restoran Ini!

Pria ini juga menjelaskan, sayuran segar ini bisa dimakan sambil menunggu pesanan makanan datang. Cara menyajikan sayuran ini sudah dilakukan selama 40 tahun dan tradisi ini tidak akan berubah.

"Bahkan ketika di rumah, orang Lebanon juga menyajikan starter ini. Kami selalu menjelaskan pada semua orang soal tradisi ini. Saya tidak mau mereka salah paham. Kami bahkan menyajikannya dengan cuma-cuma sementara di restoran lain harus bayar," tutup Mohammad.

(dvs/odi)

Hide Ads