Yaki imo sudah lama jadi camilan populer di sana hampir dua abad sejak zaman Edo. Camilan ini banyak dinikmati saat cuaca dingin. Tepatnya selama musim gugur dan musim dingin.
Demi menarik pembeli, Mikeneko mengenakan kostum kucing. Sehingga terlihat seperti kucing raksasa. Saking miripnya, saat Mikeneko bicara, mulut kostum kucing tersebut juga terbuka tertutup layaknya mulut manusia yang sedang bicara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kostum kucingnya pun kini dibuat lebih cantik. Dengan jari tangan yang dibisa dikeluarkan. Sehingga mempermudah Mikeneko melipat kertas yang digunakan untuk membungkus yaki imo.
Alasannya mengenakan kostum kucing ternyata sederhana. Menurutnya, pecinta kucing biasanya orangnya ramah.
"Orang yang suka kucing biasanya ramah. Aku tidak tahu kalau pecinta anjing ramah atau tidak," tutur Mikeneko pada Weird Wild Word (2/4).
Selain memiliki cara pemasaran yang unik, ia juga memperhatikan kualitas yaki imo yang ia jual. Karenanya banyak orang yang kembali datang untuk membeli yaki imo miliknya. Tidak hanya sekedar berfoto bersama.
![]() |
"Awalnya orang membeli dalam jumlah sedikit. Lalu mereka kembali lagi dan membeli lagi dalam jumlah banyak," tambahnya.
Yaki imo yang dijualnya dibanderol sebesar 600 yen atau sekitar Rp 79 ribu.
Baca Juga: Wah, Sekarang Ada Minuman Rasa Ubi Bakar dalam Kemasan
(lus/odi)