Alasan nya memang wajar, karena gerai es krim ini bernama Sweet Jesus dan menampilkan lambang salib terbalik seperti dilansir Fox News (27/3). Tentu saja hal ini membuat geram warga Kristiani di sana.
Sweet Jesus sebenarnya sudah dibuka sejak tahun 2015 lalu. Saat itu sudah ada pihak yang memprotes namanya. Namun semenjak gerai ini melebarkan sayap di luar wilayah Toronto, Kanada, aksi protes kian kuat. Banyak orang yang menginginkan gerai ini mengganti namanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ribuan orang lainnya berpikir sama dengan tulisan tersebut terkait logo dan nama gerai es krim tersebut. Bahkan warga Kanada yang kecewa membuat sebuah petisi di CitizenGo. Isi petisi tersebut meminta pemilik Sweet Jesus untuk segera meminta maaf karena telah menyalahgunakan nama Tuhan Yesus Kristus sekaligus mengubah nama gerai mereka.
"Kami memanggil pemilik, Richmond, Todai, dan induk perusahan mereka 'Monarch & Misfits' untuk meminta maaf atas penghinaan yang mereka lakukan. Kami ini mereka menyadari kalau mereka sudah menyerang kaum Kristen dan Tuhan. Kami juga meminta agar mereka mengganti nama dan merek mereka hingga menghilangkan setiap penghinaan terhadap Tuhan Yesus kami," sepenggal isi petisi tersebut.
![]() |
Umat Kristen yang menyerukan pemboikotan terhadap gerai es krim di Instagram saat ini sudah memiliki 114 ribu pengikut. Walau banyaknya aksi protes terkait nama dan simbol yang dibuat oleh pihak Sweet Jesus, mereka tetap menganggap hal itu lumrah.
"Nama kami diciptakan dari frase populer yang digunakan orang sebagai ekspresi kenikmatan, kejutan, atau ketidakpercayaan. Tujuan kami tidak untuk menawarkan komentar pada agama atau kepercayaan siapapun. Organisasi kami sendiri dijalankan oleh orang-orang yang luar biasa yang mewakili berbagai budaya dan agama," tulis pihak Sweet Jesus pada beranda situs resmi miliknya, sweetjesus4life.com.
Baca Juga: Wah, Pasangan Ini Namai Anaknya dengan Nama Restoran Favorit Mereka (dwa/odi)