Cincau konon berasal dari dialek Hokkian, sienchau. Karena lidah orang Indonesia sulit menyebutnya, terciptalah kata 'slang' cincau yang lebih mudah dilafalkan dan diingat.
![]() |
Cincau hijau berasal dari tumbuhan Cylea barbata Myers. Dalam pembuatannya, daun cincau diremas-remas dengan air bersih dan kemudian disaring.
Setelah didiamkan beberapa saat, cairan cincau mengental membentuk gel dengan tekstur kenyal dan keras. Ini karena daun cincau mengandung karbohidrat yang mampu mengikat molekul air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Cincau hijau umum dijual dan dinikmati dengan campuran sirup gula merah, sirup merah, santan dan es batu. Rasanya manis menyegarkan dengan khasiat menyehatkan pencernaan dan mencegah panas dalam.
Kini es cincau hijau masih umum dijajakan penjual dengan gerobak. Biasanya mereka mangkal di suatu tempat atau berkeliling ke pemukiman.
Sementara itu, cincau hitam berasal dari tanaman Mesona palutris atau dikenal dengan daun janggelan di Indonesia. Proses pembuatan cincau hitam mirip cincau hijau.
![]() |
![]() |
Sementara di Indonesia, selain dijadikan campuran es buah atau diminum bersama santan dan gula merah, cincau hitam juga dikreasikan dengan cappuccino. Nama minuman Cappuccino Cincau ini popular beberapa waktu lalu.
Cincau hitam yang tinggi serat punya banyak manfaat. Diantaranya mengatasi panas dalam, mual, diare, batuk, gangguan pencernaan, serta menurunkan tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Cincau Hitam, Si Kenyal Kaya Serat yang Menyegarkan (sob/odi)