Gagasan ini pertama kali diajukan oleh seorang chef di restoran bernama High Tide Seafood di wilayah St Agnes, Inggris, lapor independent.co.uk (14/3). Hal ini karena chef di sana muak. Banyak vegetarian yang melakukan pembatalan pesanan dadakan. Padahal ia sudah bersusah payah membuat sajian khusus vegan.
Sajian tersebut dibuat dalam kurun waktu yang lumayan lama. Tapi sang pemesan malah tak menampakan batang hidungnya. Hal serupa juga diinginkan oleh pengelola restoran Olivers, Ken Symonds. Ia menceritakan kisahnya saat enam orang vegetarian membatalkan pesanan secara tiba-tiba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Banyak pengelola restoran dan chef yang mengatakan kalau larangan vegetarian makan di restoran hanya sebuah candaan saja. Walau demikian, cuitan tersebut mendapat banyak komentar dari netizen.
Komentar bernada empati datang dari non vegetarian. Sedangkan komentar negatif datang dari netizen yang vegetarian.
"Jadi non-vegan TIDAK PERNAH membatalkan pesanan. Atau mereka juga termasuk yang dilarang? Gagah sekali pria ini," komentar salah satu netizen bernada sarkasme.
Akun @e_emmeke_ menulis komentar bernada serupa, "Selalu ada alasan untuk memberi pelajaran beberapa vegetarian."
Komentar yang mendukung para chef datang dari @MissKayMurphy, "Mungkin kalau menu vegan ada dalam menu reguler, chef tidak perlu membuat menu yang berbeda itu."
Mendapat banyak komentar terkait cuitannya, Symond dan chef lainnya akhirnya membahas masalah ini. Bukan masalah vegetarian, tapi aturan soal membatalkan pesanan dan kerugian yang diakibatkan oleh pembatalan yang mendadak.
Karenanya, banyak chef yang memilih untuk menjalankan sistem deposit. Pelanggan yang ingin memesan meja sekaligus hidangan makan malam, harus mempunyai uang deposit. Jadi walau mereka tidak jadi datang dan makanan sudah tersaji, pihak restoran tidak akan mengalami kerugian.
Peraturan ini tidak hanya berlaku untuk vegetarian saja, tapi berlaku untuk umum.
Baca Juga: Miris! Restoran Terbaik di London Versi Trip Advisor Ternyata Fiktif (dwa/odi)