Dikutip dari Foodbeast (9/1), laporan Consumer Reports menemukan wabah romaine lettuce sudah menginfeksi 58 orang di 13 negara bagian Amerika dan Kanada. Negara bagian yang terjangkiti antara lain California, Connecticut, Illinois, Indiana, Michigan, Nebraska, New Hampshire, New York, Ohio, Pennsylvania, Virginia, Vermont dan Washington.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini FDA dan CDC masih terus menginvestigasi wabah romaine lettuce. Namun badan kesehatan Kanada telah mengidentifikasi bahwa bakteri E. Coli 0157:H7 lah yang menjadi penyebab konsumsi romaine lettuce jadi mematikan.
Bakteri ini bisa sebabkan Hemolytic Uremic Syndrome. Lebih parah lagi bisa memicu penyakit serius seperti gagal ginjal dan bahkan kematian.
![]() |
James Rogers selaku direktur penelitian dan keamanan pangan Consumer Reports menganjurkan agar konsumen lebih berhati-hati. "Meski kita belum bisa memastikan 100% bahwa romaine lettuce adalah penyebab wabah E. Coli di Amerika, kita harus lebih berhati-hati mengingat romaine lettuce hampir selalu dikonsumsi mentah," ujarnya.
Baca Juga: Resep Salad: Grilled Romaine Lettuce with Roasted Garlic Dressing
Sementara itu Consumer Reports mengatakan saat ini semua orang sebaiknya mengasumsikan bahwa semua romaine lettuce menimbulkan risiko E. Coli hingga wabah ini benar-benar tertangani. Merekapun merekomendasikan tidak makan romaine lettuce, termasuk yang ada di lemari es atau di dalam salad.
Romaine lettuce atau cos lettuce sering dipakai pada salad sayuran karena teksturnya renyah segar dengan rasa manis. Ukuran daunnya lebar-lebar dengan warna hijau tua dan muda.
Dilihat dari sisi nutrisi, romaine lettuce sebenarnya sumber serat, mangan, potasium, vitamin B1 dan vitamin C yang baik. Jenis selada ini juga mengandung vitamin B2, asam lemak omega 3 dan kalsium. (dwa/adr)