Konsumsi Makanan Pengaruhi Mood dengan Cara Berbeda pada Anak Muda dan Orang Tua

Konsumsi Makanan Pengaruhi Mood dengan Cara Berbeda pada Anak Muda dan Orang Tua

Dewi Anggraini - detikFood
Kamis, 14 Des 2017 14:00 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Makanan sudah terbukti pengaruhi mood atau suasana hati. Tapi mekanismenya ternyata berbeda pada anak muda dan orang tua.

Dikutip dari Newsweek (13/12), para peneliti Binghamton University di State University of New York menemukan konsumsi beberapa makanan tertentu ternyata mempengaruhi kesehatan mental orang tua dan anak muda dengan cara berbeda.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Nutritional Neuroscience, Inggris ini menanyakan orang-orang mengenai makanan dan mood mereka, menargetkan item yang terkait neurochemistry dan neurobiology. Hasilnya, anak muda berumur 18-29 tahun merasa lebih baik jika memakan daging.
Konsumsi Makanan Pengaruhi Mood dengan Cara Berbeda pada Anaak dan Orang TuaFoto: Lusiana Mustinda/detikFood
Sementara itu setelah usia 30 tahun, antioksidan terbukti lebih ampuh untuk kesehatan mental. Menghindari zat seperti kopi dan makanan dengan indeks glikemik tinggi (seperti roti dan makanan manis), ternyata berdampak lebih negatif pada suasana hati. Hal ini amat penting bagi seseorang yang berusia 30 tahun ke atas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Harvard Medical School, Amerika, makanan dengan indeks glikemik tinggi meningkatkan kadar gula darah dan memiliki nilai gizi lebih rendah.

Para peneliti percaya hasil ini merupakan bukti kuat bahwa pola makan perlu disesuaikan dengan usia. Mereka juga mencatat jika orang dewasa (anak muda) sensitif terhadap perkembangan zat kimia otak seperti serotonin dan dopamin.

Penelitian sebelumnya telah membuktikan mereka yang hadapi depresi memiliki kadar serotonin lebih rendah, seperti terungkap dalam penelitian di National Institutes of Health. Sementara itu, perubahan mood anak muda secara mendadak ternyata bisa berkurang saat mereka makan banyak daging.

Hal ini sejalan dengan penulis penelitian yang meyakini konsumsi daging mampu tingkatkan kadar serotonin dan dopamin. Peneliti menambahkan, ditambah olahraga teratur setidaknya 3 kali seminggu bisa bantu remaja mengurangi stress.

Untuk orang tua sebaiknya mengonsumsi banyak antioksidan. Konsumsilah buah-buahan seperti buah beri. "Pada tahap penuaan, terjadi peningkatan pembentukan radikal bebas (oksidan), jadi kebutuhan antioksidan meningkat," ujar penulis studi Lina Begdache, ahli biologi molekuler dan ahli gizi.

Konsumsi Makanan Pengaruhi Mood dengan Cara Berbeda pada Anaak dan Orang TuaFoto: iStock

Dia menjelaskan bahwa radikal bebas ini dapat mempengaruhi otak dan menyebabkan beberapa masalah. Selain itu, konsumsi makanan tertentu juga dapat memicu stres.

"Radikal bebas menyebabkan gangguan di otak, yang meningkatkan risiko tekanan mental. Kemampuan kita untuk mengatur stres berkurang, jadi jika kita mengkonsumsi makanan yang mengaktifkan respons stres (seperti kopi dan terlalu banyak karbohidrat), kita akan mengalami tekanan mental," ujar Begdache.

Kedepannya Begdache berencana mempelajari bagaimana makanan memiliki dampak yang berbeda pada wanita dan pria.

Baca juga: Agar Diet Tak Gagal 7 Hal Ini Jangan Sampai Terlewat, Ya! (adr/adr)

Hide Ads