Tak bisa dipungkiri mengunggah foto makanan ke media sosial sudah jadi tren. Banyak orang berusaha memotret hidangan sebagus mungkin sebelum melahapnya. Akibatnya hidangan bisa jadi sudah dingin karena terlalu lama difoto.
Restoran Waterside Inn di Bray, Berkshire, Inggris melarang tamunya mengambil foto makanan. Padahal harga bersantap di sini terbilang mahal yaitu sekitar 167.50 euro (Rp 2,6 juta) untuk 6-course menu tanpa minuman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saya benar-benar kesal pada pengunjung yang memotret makanannya. Kami telah memasang kartu di pintu dengan tulisan: 'Tolong, Tidak ada foto," kata Michel Roux yang mendirikan restoran tersebut bersama saudaranya, Albert.
Kekesalan Roux membuat dia bertanya pada diri sendiri untuk apa para pengunjung memotret makanan sebelum menyantapnya. Padahal foto tidak bisa menggambarkan bagaimana rasa makanan tersebut.
"Apa yang mereka lakukan? Mungkin sekali saat makan Anda ingin mengambil sedikit foto karena makanan yang dipesan memang tidak biasa. Tapi bagaimana dengan rasa?" Katanya kepada Daily Mail (31/10).
"Sebuah gambar di HP tidak mungkin bisa mengintrepretasikan rasa," lanjutnya.
![]() |
Restoran ini sekarang dikelola oleh putra Roux, Alain. Putra Albert, Michel Roux Jr, adalah chef-patron di restoran keluarga lainnya, Le Gavroche.
Waterside Inn telah memegang tiga bintang Michelin sejak 1985. Empat restoran lainnya saat ini memiliki tiga bintang yang didambakan yaitu: Fat Duck Heston Blumenthal di Bray; Alain Ducasse at the Dorchester; Restoran Gordon Ramsay di Chelsea; dan pendatang baru Araki, restoran sushi London dengan hanya sembilan kursi.
Baca juga: Resto Sushi dengan 9 Bangku Ini Berhasil Raih Bintang 3 Michelin
![]() |
Seorang juru bicara Araki mengatakan, "Restoran ini tidak membatasi siapa saja yang ingin memotret. Yang kami minta adalah agar orang yang memotret tidak menggunakan flash."
Laporan tren makanan yang dikeluarkan tahun lalu oleh Waitrose menemukan bahwa sepertiga dari mereka yang berusia 18 hingga 34 orang secara rutin mengunggah foto makanan mereka di media sosial.
Alexandre Gauthier, koki di restoran Grenouillere di dekat Calais, mengatakan bahwa para pengunjung menghabiskan waktu begitu lama untuk mendapatkan foto yang sempurna sehingga makanan mereka menjadi dingin. "Sebelumnya, mereka mengambil foto keluarga mereka, dari nenek mereka yang hingga sekarang foto piringnya," keluhnya.
(adr/odi)