Kit Kat baru-baru ini telah mengeluarkan citarasa baru dengan rasa obat batuk. Varian rasa Kit Kat ini tentu saja bukan selera semua orang. Tetapi produk ini merupakan salah satu dari 300 'rasa aneh' yang dipasarkan di Jepang, yang dikenal sebagai pasar Kit Kat terbesar dunia.
Baca juga : Uhuuk! Batuk Jadi Reda dengan Mengunyah Kit Kat Rasa Obat Batuk Ini
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dengan gaya Jepang yang sebenarnya, pekerja manusia merupakan pemandangan langka di salah satu pabrik Kit Kat di Kasumigaura, sekitar 100 kilometer sebelah timur Tokyo.
Sebagai gantinya, puluhan robot memproduksi empat juta bar cokelat Kit Kat sehari, dengan kecepatan tinggi. Mulai dari mencampur pasta cokelat hingga membungkusnya untuk siap dijual.
Kit Kat telah dikenal di Inggris sejak tahun 1935 dan ada di Jepang pada tahun 1973. Namun pasar Jepang memiliki nilai jual unik, dengan berbagai macam rasa Kit Kat yang berbeda.
![]() |
Kisah sukes Kit Kat di Jepang semuanya dimulai dari Kit Kat beraroma strawberryi pada tahun 2000. Setelah itu, variasi rasa Kit Kat berkembang dengan cepat. Mulai dari rasa yang ditujukan untuk selera lidah warga lokal seperti sake, teh hijau, dan wasabi hingga kombinasi yang lebih eksotis seperti melon dan mascarpone.
Akses ke pabrik Kit Kat sangat dibatasi, sehingga pengambilan foto dijaga seminimal mungkin untuk menyimpan rahasia resepnya. Hal tersebut merupakan kunci sukses pemasaran Kit Kat.
Tanpa menargetkan angka omset yang tepat untuk Jepang, produsen Kit Kat, Nestele mengatakan bahwa penjualan telah tumbuh 50% di Jepang sejak 2010. Dilansir dari japantoday.com (7/9), Jepang merupakan pasar dengan pertumbuhan terbesar di atas Inggris. Walaupun masih kalah dari sisi volume penjualan.
Sebagai tanda keberhasilan itu, sebuah lokasi produksi baru Kit Kat akhirnya dibuka bulan lalu di wilayah barat Kobe.
Menurut Cedric Lacroix, Managing Executive Officer bisnis gula Nestle Jepang, salah satu alasan mengapa Kit Kat sukes di Jepang adalah karena konsumen Jepang menghargai beragam rasa yang ditawarkan.
"Pasar cokelat di Jepang benar-benar didorong oleh inovasi. Sepertiga produk diperbaharui setiap tahun. Konsumen ingin melihat hal baru, mencicipi produk baru, meski mereka selalu membeli cita rasa favorit mereka," kata Lacroix.
Ada 20 atau lebih versi baru Kit Kat yang diluncurkan di pasar Jepang setiap tahun. Setelah berbulan-bulan disempurnakan citarasanya.
Selain itu, perusahaan Kit Kat juga memanfaatkan sifat 'mistis' masyarakat Jepang. "Kit Kat telah menjadi semacam pesona keberuntungan dimana orang Jepang menjadi terikat secara emosional," kata Lacroix.
![]() |
Nama itu mengingatkan orang tentang frase Jepang 'kitto katsu', yang berarti 'pasti menang'. Oleh karena itu, tak heran jika kini menjadi kebiasaan umum memberi Kit Kat pada teman sebelum ujian atau menjalani acara penting.
Memanfaatkan kondisi tersebut, Kit Kat menawarkan kesempatan pada pelanggan untuk membuat cokelat mereka sendiri. Bahkan bisa menuliskan pesan yang terukir pada bar Kit Kat.
Di luar pasar lokal, camilan ini menargetkan turis. Apalagi, menjelang perhelatan akbar Olimpiade pada 2020, saat Tokyo menjadi tuan rumah. Turis asing diharapkan 40 juta
orang, empat kali lipat dari tahun 2013.
Baca juga : Wah, Isian di Dalam Wafer Kit Kat Ternyata Kit Kat yang Dihancurkan! (lus/odi)