Mau Ngopi di Kafe? Ini 8 Pesan Penting Soal Kopi dari Barista yang Perlu Anda Cermati

Mau Ngopi di Kafe? Ini 8 Pesan Penting Soal Kopi dari Barista yang Perlu Anda Cermati

Odilia Winneke Setiawati - detikFood
Rabu, 23 Agu 2017 08:04 WIB
Foto: internet
Jakarta - Ngopi di kafe tentu asyik. Sebelum bertemu dan pesan kopi pada barista, cobalah pahami beberapa hal yang diharapkan oleh barista ini.

Barista di kafe juga berdungsi sebagai customer service. Umumnya mereka menyapa Anda dengan ramah dan langsung menanyi racikan kopi yang Anda inginkan. Jangan sampai terlihat 'ndeso' dan menyebalkan, ada baiknya pahami beberapa hal umum yang para barista berharap Anda paham soal kopi ini.

Mulai dari soal susu hingga ukuran gelas, camkan baik-baik info yang detikfood himpun dari berbagai sumber ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga : Pencinta Kopi, Ini 4 Hal yang Tidak Disukai Oleh Barista

Mau Ngopi di Kafe? Barista Ingin Anda Paham 8 Hal Soal Kopi IniFoto: iStock

1. Kopi hitam tak perlu susu
Barista sangat tahu kopi berkualitas baik perlu diseduh dan disajikan dengan cara tepat. Karenanya untuk kopi berkualitas baik biasanya barista tak menyarankan untuk menambahkan susu. Jika ingin mencicipi kopi berkualitas, tak ada cara lain dalam bentuk 'black coffee', espresso tanpa susu dan gula. Sangat sayang kopi yang bagus rasanya tertutup oleh susu.

2. Grande itu bukan istilah kopi
Karena istilah 'grande' dan 'tall' mungkin jadi populer karena dipakai oleh gerai kopi berjaringan global. Namun, bukan berarti bisa diterapkan di semua kafe atau gerai kopi. Masing-masing kafe punya cara penyajian sendiri.

Mau Ngopi di Kafe? Barista Ingin Anda Paham 8 Hal Soal Kopi IniFoto: Ilustrasi detikFood

3. Susu yang dikocok rasanya jadi manis
Karena susu cair dipanaskan maka laktose pada susu akan menjadi mudah larut yang mengembangkan rasa manis. Karenanya susu hangat akan terasa lebih manis.

Saat meracik kopi, barista akan menuangkan espresso kemudian menambahkan susu panas yang sudah dikocok hingga berbuih halus. Ini membuat cappuccino Anda menjadi manis. jadi tak perlu lagi menambahkan gula berlebihan. Karena Anda ingin minum kopi dan bukan minum gula bukan?

4. Apapun jenis racikannya selalu disebut kopi
Apapun istilahnya, double, triple hazelnut, whipped, frapped, dan lain-lain, setiap racikan kopi yang dibuat selalu disebut kopi. Tak peduli berapapun jumlah kopi yang dipakai.

Mau Ngopi di Kafe? Barista Ingin Anda Paham 8 Hal Soal Kopi IniFoto: iStock

5. Tiap jenis biji kopi punya karakter
Biji kopi seperti wine punya karakter. Baik berupa 'single origin' maupun 'blending'. Kalau tak tahu ingin biji kopi yang mana, tak ada salahnya bertanya pada barista. Atau bilang saja Anda ingin menikmati kopi yang pekat asamnya, yang fruity atau yang pahit.

6. Kopi punya jalur produksi panjang
Untuk menghasilkan biji kopi berkualitas dari berbagai daerah di Indonesia itu perlu waktu, energi dan biaya. Karenanya jangan protes jika harga kopi berkualitas sedikit mahal. Jangan hanya menikmati kopi enak saja tetai hargai juga proses produksinya.

Mau Ngopi di Kafe? Barista Ingin Anda Paham 8 Hal Soal Kopi IniFoto: Getty Images

7. Meracik kopi perlu waktu
Bagi barista setiap biji kopi merupakan produk istimewa. Karenanya ia akan memperlakukan dengan tepat dan baik saat menyeduh dan meraciknya. Cara seduh juga perlu waktu. Kalau Anda memesan 'manual brewing' jangan berharap secepat kilat disajikan di depan Anda. Perlu waktu untuk mendapatkan rasa maksimal dari biji kopi.

8. Kopi itu mahal, habiskan minuman Anda
Kian hari harga kopi kian mahal karena isu pemanasan global. Petani juga perlu waktu dan tenaga untuk merawatnya. Saat sudah disajikan, nikmati kopi Anda. Jika merasa tak bisa minum kopi banyak, jangan pesan kopi dalam ukuran besar. Untuk menghargai semua orang yang menyiapkannya, habiskan setiap pesanan kopi Anda. Tak ada yang lebih menyakitkan bagi barista melihat kopi mahal hanya dicicip sedikit dan ditinggal. (odi/odi)

Hide Ads