Produksinya Berlimpah, Seorang Ibu Sumbangkan 2,5 Ton ASI-nya!

Jakarta - Mengalami kondisi langka, ibu asal Oregon ini memproduksi ASI sangat banyak tiap harinya. Hingga ia pun menyumbangkan 2,5 Ton ASI untuk keluarga yang membutuhkan.

Elisabeth Anderson-Sierra, seorang ibu dua anak berusia 29 tahun dari Beaverton, Oregon ini menderita kondisi langka. Hyperlactation Syndrome ini dialaminya sehingga dalam sehari ia bisa memproduksi sekitar 64 liter air susu per hari. Jika dihitung, produksi ASInya bisa 10 kali lebih banyak daripada wanita menyusui dan iapun bisa menghabiskan sekitar 10 jam setiap hari untuk menyusui dan memompa susunya.

Foto: Istimewa

Baca juga: Agar Produksi ASI Lancar, Perbanyak Konsumsi Bayam dan Air Kelapa

Dikutip dalam Oddity Central (31/07), wanita ini telah menyumbangkan 600 gallons atau 2,5 ton ASI untuk Bank ASI dan juga keluarga yang membutuhkan.

Sejak hamil anak pertamanya bernama Isabella yang kini berusia dua setengah tahun, Elisabeth memperkirakan ia telah memberikan ribuan bayi dengan ASInya. Ia menghabiskan seluruh harinya dengan memompa ASI yang kemudian disimpan dalam lemari es besar di rumahnya. Selama ini ASI-nya ia peruntukkan untuk ibu-ibu yang sulit memproduksi ASI hingga bayi prematur.

"Saya memompa lima kali sehari, segera setelah bangun tidur, setelah sarapan, setelah makan siang, setelah makan malam dan lagi di tengah malam. Sekali memompa saya dapat memproduksi 0,625 gallons atau sekitar 2 liter ASI," ujar wanita ini.

Iapun menambahkan secara total dapat menghabiskan watu sekitar lima jam sehari hanya memompa. Kemudian baru menyimpan, memberi label, mensterilkan dan sebagianya. Total waktu yang dihabiskan adalah 8 -10 jam.

Anderson-Sierra mengatakan bahwa ia terinspirasi untuk mulai menyumbangkan kelebihan ASI setelah pengalaman anak pertamanya yang lahir prematur. "Meskipun saya memproduksi ASI berlebihan akan tetapi saya tidak dapat melakukannya untuk anak pertama saya," jelas Sierra.

Meskipun bangga telah membantu ratusan pasangan, Elisabeth Anderson Sierra mengaku bahwa ia memang merasa sedikit takut pada awalnya.

Foto: Istimewa

"Bagaimana jika saya menyerahkan semua ASI saya dan sesuatu terjadi pada saya kemudian saya tidak bisa memberi makan bayi saya sendiri? Saya kemudian menjadi orang yang berada dalam posisi bahwa saya akan sangat ingin menemukan donor ASI," ujar ibu muda tersebut.

"Saya akhirnya bisa mengatasinya dan terus menyumbangkan semua hal yang saya tangani. Itu membuat saya seperti berpartisipasi dalam kemanusiaan." jelasnya.

Baca juga: Waduh! Ibu Ini Gunakan ASI untuk Bikin Brownies Jualannya


(msa/odi)