Sebuah hasil penelitian baru-baru ini menimbulkan petanyaan banyak orang soal ritual tiup lilin. Haruskah orang memakan kue yang sudah ditiup lilinnya.
Baca juga: Lagu Happy Birthday Membuat Kue Ulang Tahun Terasa Lebih Enak
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Professor peneliti, Dr Paul Dawson, mengungkapkan gagasan untuk melakukan penelitian tersebut dilatarbelakangi guna pengujian makanan berkualitas, lapor nypost.com (28/7).
![]() |
Dalam uji cobanya, Dawson menjelaskan bahwa mereka memberikan pizza kepada responden seperti halnya kebiasaan pada perayaan ulang tahun. Tujuan lainnya membantu dalam produksi kelenjar ludah. Setelah itu, ia meletakkan frosting atau krim olesan kue pada sepotong aluminium foil yang di atasnya diberi lilin.
Usai lilin ditiup, para peneliti langsung menghitung jumlah bakteri dengan cara mengencerkan frosting dengan air yang steril dari bakteri. Kemudian, langkah selanjutnya meletakkan cairan tersebut pada wadah agar bisa melihat proses pertumbuhan bakterinya
Bakteri kue sebelum ditiup lilin lebih sedikit dibandingkan dengan setelah ditiup. "Meniupnya meningkatkan jumlah bakteri pada frosting rata-rata 15 kali. Bahkan, pada beberapa kasus lain bakteri dapat terus berkembang hingga 120 kali," ungkap Dr Paul Dawson.
![]() |
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa banyaknya bakteri bervariasi, tergantung siapa yang meniupnya. Beberapa orang yang meniup lilin pada kue tidak akan memindahkan bakteri. Sebaliknya, ada satu atau dua orang yang benar-benar dapat mentransfer banyak bakteri pada kue.
Meski begitu, Dawson mengatakan bahwa hasil penelitiannya ini tidak perlu membuat orang gelisah. Karena seseorang yang memakan kue ulang tahun yang sudah ditiup lilin akan tetap sehat dan tidak menyebabkan sakit. Hal ini karena bakteri yang berasal dari mulut manusia mayoritas tidak membahayakan.
Baca juga: Waduh! Tulisan Kue Ulang Tahun Ini Ketahuan 'Typo' Saat Sudah Jadi
(adr/odi)