Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (APMISO) merupakan organisasi yang bersifat nasional. Berdiri sejak tahun 1995 yang berawal dari sebuah paguyuban pedagang mie dan bakso. Di mulai dari Semarang, kemudian berlanjut ke beberapa kota lain dan diteruskan hingga berdirinya APMISO di seluruh Indonesia pada tahun 2008.
Baca juga: Ragam Jenis Mi Bertopping Ayam yang Jadi Favorit Sepanjang Masa
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Berkenaan soal program, APMISO bekerjasama dengan 3 BUMN besar. Menurut Lasiman, asosiasi ini bekerjasama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) untuk memfasilitasi pembiayaan dan kredit rumah mikro untuk pembelian rumah usaha hingga renovasi. "Cukup rekomendasi dari saya selaku PLT Ketua Umum, BTN bisa langsung menindaklanjuti," jelas Lasiman.
Selain itu, yang kedua, APMISO juga bekerjasama dengan Bulog untuk penyaluran daging kerbau hingga beberapa kebutuhan bahan lain seperti minyak, tepung terigu, bawang merah dan bawang putih dan yang ketiga adalah PPI tentang penyaluran daging sapi untuk anggota APMISO seluruh Indonesia. "Program ini sudah berjalan setahun lalu dengan 3 BUMN ini untuk menjembatani bahan baku anggota kami dari bakso ataupun mie," ujar Lasiman.
Saat ini anggota APMISO di Jawa Tengah ada sekitar 10 ribu anggota yang tergabung. "Kalau di data secara komplet seluruh Indonesia saya belum punya," ungkapnya.
Lasiman menuturkan bahwa, pada tanggal 24 Februari secara nasional sudah launching rumah mikro dari BTN dan untuk DKI serta Jawa Barat kita jadikan satu setelah bulan Juli. "Program ini tentu bisa membantu anggota kami untuk bisa memanfaatkan program pemerintah. Kami mendapatkan kuota 2 juta rumah mikro untuk anggota APMISO seluruh Indonesia," ungkapnya.
Baca juga: KPR Mikro BTN Rp 75 Juta, Berapa Kira-kira Cicilan Tiap Bulan?
![]() |
Selain dengan 3 program tersebut, ada juga kegiatan yang berkaitan dengan food hygiene. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, para anggotanya mendapatkan pelatihan bagaimana memproduksi produk makanan secara higienis. "Produk-produknya kita perika lab ke BPOM setempat setelah mereka ditinjau lokasi usaha yang bersih dan produksi mie dan baksonya baik, tidak terkontaminasi bahan kimia, barulah mereka diberi sertifikat higienis dari Dinas Kesehatan Kota masing-masing," jelas Lasiman.
Balai proyeknya dimulai di Jawa Tengah dan rencananya akan diteruskan ke DKI dan Jawa Timur hingga Jawa Barat yang banyak punya produksi mie ayam bakso. (lus/odi)