Makanan berbahan baku kerupuk ini tidak hanya menjadi buruan saat hari biasa saja, namun juga di bulan puasa. Bagi yang penasaran dengan makanan ini, bisa mencari di sekitar Dusun Panjangan Atas, Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Salah satu pembuat capcay kerupuk, Miatul Arifah (39) menuturkan, capcai kerupuk telah ada sejak dirinya kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selama ini, Miatul juga berjualan capcay kerupuk. Makanan itu sebagai pelengkap bubur. Tidak hanya disenangi anak-anak, kombinasi bubur dan capcai kerupuk ini juga menjadi incaran orang dewasa.
"Selain enak, capcay kerupuk ini harganya murah. Rata-rata orang sini membeli seharga Rp2.000 per bungkus," ungkap ibu dua anak itu.
Setiap harinya, dia bisa membuat capcay dari kerupuk mentah sebanyak 3-5 kilogram. Bahan dasar kerupuk tersebut dibelinya dari Pasar Tradisional Blabak, Kecamatan Mungkid. Kerupuk yang dibeli pun tidak melulu harus yang utuh, karena justru krupuk utuh tersebut akan mempersulit bumbu meresap.
"Saya biasanya beli krupuk yang tidak utuh atau sempurna, yang sudah pecah jadi kecil-kecil. Kalau masih utuh, kita harus menyobek krupuk-krupuk itu ketika proses perendaman," terangnya.
Miatul pun membagi resep pembuatan capcay kerupuk yang menurutnya bisa dicontoh dan dipraktekkan kapan saja. Bahan baku yang perlu disiapkan hanya kerupuk yang terbuat dari tepung kanji. Baik krupuk bawang, krupuk udang, maupun lainnya. Kemudian bumbu berupa bawang putih, kemiri, merica, cabai (untuk penyuka pedas), kecap, dan lain-lain.
![]() |
Proses pembuatan diawali dengan perendaman kerupuk di dalam air matang semalam suntuk. Kemudian paginya, krupuk dicuci hingga bersih dan tiriskan.
Bumbu yang sudah dihaluskan disangrai hingga kering dan harum lalu diberi sedikit air. Baru kemudian krupuk dimasukkan dan diaduk hingga rata, ditambah sayuran, penyedap rasa, garam, kecap.
"Kalau dirasa sudah enak dan rasanya pas, capcay bisa langsung dihidangkan. Masakan ini lebih enak kalau masih panas," tambahnya.
Menurut Miatul, keberadaan makanan pelengkap ini sangat dinanti oleh warga. Jika pada hari biasa, mereka mengantri pada pagi hari, maka di bulan Ramadhan ini beralih pada sore hari menjelang waktu berbuka atau menjelang adzan Maghrib. (msa/odi)