Keiji Saika asal Wakayama City sudah puluhan tahun melakukan penelitian dan pengembangan pertanian beras. Pria kelahiran 1934 ini selalu percaya dengan apa yang sudah diberikan oleh alam dan terus melakukan inovasi untuk menciptakan suatu produk yang dapat menunjang keberlangsungan hidup manusia.
Mulai dipasarkan pada tahun 2006, Kinmemai Rice Better White dan Kinmemai Rice Better Brown merupakan salah satu merek dari produk Toyo Rice Corporation yang ditujukan bagi pecinta makanan sehat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ketika kami pertama kali memulai misi pengembangan produk sehat, kami mencoba untuk menggunakan teknik buffing beras. Teknik ini dapat membuat beras punya kandungan nutrisi yang optimal dan baik bagi kesehatan," jelas Keiji Sakai, President Toyo Rice Corporation sekaligus Visiting Professional Tokyo University of Agriculture (02/03).
Sakai juga menjelaskan bahwa teknik buffing yang digunakan Toyo Rice dapat menghasilkan tekstur yang lembut. Dibandingkan dengan polishing konvensional yang kini banyak beredar di pasaran.
Teknik buffing merupakan teknik mengolah padi yang dimulai dengan memahami berbagai lapisan dalam sebutir beras, khususnya bagian sub aleuron dan germ. "Di dalam bagian lapisan luar beras ini justru mengandung banyak nutrisi seperti vitamin B1, B6, E, niacin dan asam folat," ungkap Hiroyuki Seki, Director, General Manager of Planning Division.
Sedangkan untuk pengolahan teknik polishing beras konvensional, justru kedua lapisan ini dibuang untuk mendapatkan warna putih dari beras tersebut. Teknik ini juga memanfaatkan aksi abrasif dari bagian kulit tertutup untuk menghilangkan lapisan dedak yang mengubah beras merah menjadi putih. Namun, dengan begini tentu lapisan sub aleuron dan germ akan banyak terbuang sehingga kandungan nutrisinya juga berkurang.
![]() |
"Proses buffing Kinmemai menggunakan gesekan lembut sehingga padi berdesakan satu sama lain dengan perlahan untuk mengelupas bagian lapisan terluar. Akibatnya, Kinmemai Better White hanya dihilangkan dedak dan lapisan lilin tetapi sub aleuron dan germnya tetap ada. Sedangkan untuk Kinmemai Better Brown Rice hanya bagian lapisan lilinnya saja yang dihilangkan dan tetap menyisakan dedak, sub aleuron dan germ," tutur Seki, dalam presentasinya di Ginza, Tokyo kemarin (2/3/2017).
Dengan lapisan sub aleuron, bulir beras juga mampu mempertahankan lebih banyak air selama proses perendaman dan pemasakan. Sehingga ukuran beras akan lebih besar dan wangi. Ini berarti dalam satu porsi Kinmemai membutuhkan kurang dari 1 cangkir dibandingkan beras lainnya.
"Proses buffing Kinmemai juga menghilangkan banyak pati yang sering ditemukan dalam beras konvensional, sehingga beras tak perlu dibilas untuk mengemat waktu memask dan juga air. Kalau beras biasa perlu dicuci terlebih dahulu sebelum dimasak," jelas Seki.
Berbeda dengan beras merah yang ada di pasaran dengan tekstur yang padat dan agak keras, Kinmemai Better Brown justru punya tekstur yang lembut dan pulen. (lus/odi)