Ini Nama Samaran Gula yang Sering Ada di Kemasan Makanan

Ini Nama Samaran Gula yang Sering Ada di Kemasan Makanan

Annisa Trimirasti - detikFood
Kamis, 19 Jan 2017 13:37 WIB
Ini Nama Samaran Gula yang Sering Ada di Kemasan Makanan
Foto: iStock
Jakarta - Gula bukan hanya gula putih tetapi ada bentuk lain yang umum dipakai dalam makanan. Dari madu hingga aspartam

Gula secara alami ada dalam makanan atau ditambahkan. Bedanya, bila secara alami, gula juga mengandung serat dan air sehingga lebih cepat dicerna. Seperti beragam buah segar.

Namun yang menjadi masalah adalah gula yang sengaja ditambahkan dalam makanan. Gula ini sulit dihindari, bersembunyi di banyak makanan dengan beragam nama yang terdengar ilmiah atau tampak sehat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal terlalu banyak konsumsi gula telah dikaitkan dengan banyak penyakit termasuk diabetes, jantung , obesitas juga kolesterol.

Dilansir dari self.com (18/1/17), ahli gizi Brigitte Zeitlin dan Alissa Rumsey memberikan panduan untuk mengenali kandungan gula dalam makanan.

1. Teliti daftar gula tambahan

Foto: iStock
Sekilas melihat label kemasan tidak cukup untuk tahu kadar gula tambahan. Bacalah daftar lengkap bahan pembuat. Mereka diurutkan berdasarkan jumlah, jika Anda sudah menemukan gula pada urutan pertama, sudah pasti produk itu penuh gula.

Bila tidak menemukan di urutan atas, coba teliti lebih lanjut, apakah Anda menemukan beberapa nama gula lain. Jika ya, bisa jadi produk itu pun penuh gula karena itu salah satu trik produsen. Mereka menggunakan banyak jenis gula dalam jumlah sedikit agar lolos pemeriksaan.

2. Semua kata dengan unsur 'gula'

Foto: iStock
Saat Anda melihat daftar bahan makanan, semua dengan kata 'gula' atau 'sugar' adalah gula. Walaupun bernama gula merah, coconut sugar atau lainnya yang sepertinya lebih sehat.

3.Kata berakhiran 'ose' atau 'osa'

Foto: iStock
Semua zat dalam daftar tersebut dengan akhiran 'ose' atau 'osa' adalah gula tambahan. Termasuk dektrosa (dextrose) , fruktosa (fructose), glukosa (glucose) , maltosa (maltose), sakarosa (saccharose), dan sukrosa (sucrose).

Walau terdengar seperti zat yang jauh dari kehidupan, sebagian besar adalah komponen gula dasar yang ada dimana-mana. Buah mengandung fruktosa dan glukosa, dan bila digabung menjadi sukrosa, yaitu ekstrak tebu yang menjadi gula meja.

Baik alami atau tidak, kebanyakan gula adalah masalah. Mereka banyak ditemukan di dalam makanan olahan dan kemasan termasuk smoothies dan jus siap saji juga snack bar untuk memanipulasi rasa dan usia simpan.

4.Apapun yang tampak seperti gula alami

Foto: iStock
Gula alami yang ditambahkan ke makanan lain tentu jadi gula tambahan. Ini juga trik cerdik produsen. Mereka menggunakan sesuatu yang tampak sehat seperti madu, agave, molasses, sari tebu, malt, sirup apapun, juga nectar. Semua bahan itu tentu dapat dipasarkan dengan nama pemanis 'alami'.

5.Pemanis buatan yang perlu diketahui

Foto: iStock
Meskipun pemanis buatan tidak menambahkan kalori, zat ini pun perlu dihindari. Pemanis buatan banyak ditemukan di makanan untuk diet yang bebas gula dan bebas lemak.

Pemanis ini lebih mudah ditemukan dari gula tambahan. Beberapa nama terkenal termasuk aspartam, ascelfame-K, sakarin, stevia, and sukralosa.

Halaman 7 dari 6
(ani/odi)

Hide Ads