Trump Fish, Restoran Bertema Donald Trump Ini Dibuka di Kurdistan

Trump Fish, Restoran Bertema Donald Trump Ini Dibuka di Kurdistan

Lusiana Mustinda - detikFood
Selasa, 03 Jan 2017 10:28 WIB
Foto: CNN/Reuters
Jakarta - Sebuah restoran di Kurdistan, Irak menawarkan sajian ikan segar. Menunya banyak terinspirasi dari sosok Donald Trump.

Kecintaan pemilik restoran dengan Donald Trump nampaknya tertuang dalam restorannya. Bagaimana tidak? Restoran yang menyajikan aneka hidangan ikan di Kurdistan, Dohuk, Irak Utara ini menampilkan logo nama restorannya dengan wajah mirip presiden Amerika Serikat terpilih ini.

Nadyar Zawiti, pemilik restoran sengaja memilih Donald Trump karena ia mengaku sebagai penggemar pengusaha kaya asal Amerika ini. Dilansir oleh CNN (02/01), Zawiti mengagumi penyampaian Trump saat pemilihan capres dalam kampanyenya. Ia mengimbau Amerika untuk mempersenjatai etnis Kurdi dengan senjata untuk melawan ISIS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump Fish, Restoran Bertema Donald Trump Ini Dibuka di KurdistanFoto: CNN/Reuters
Zawiti berharap, presiden yang baru ini akan menepati semua janjinya. "Kepribadian Trump adalah yang saya kagumi," jelasnya. Ia dapat menentukan keputusan, tangguh dan semoga ketangguhannya ini dapat menyelesaikan permasalahan ISIS.

Rambut dan alis Trump di logo restorannya mirip dengan lambang petir milik San Diego Changers. Gambar ini diambil dari ilustrasi Uproxx yang menggambarkan tema logo Trump di setiap tim NFL.

Restoran bernama Trump Fish ini juga menyajikan "maskouf", hidangan nasional Irak. Sajian ini terbuat dari ikan yang dibakar di atas bara api.

Ketika ditanya soal pernyataan Trump yang akan melarang muslim masuk ke Amerika Serikat saat menjadi pemimpin, Zawiti hanya mengangkat bahu.

Trump Fish, Restoran Bertema Donald Trump Ini Dibuka di KurdistanFoto: CNN/Reuters
Ia justru berharap suatu hari nanti bisa membuka cabang Trump Fish di dekat Gedung Putih. Jika Trump mengizinkan, tentu saja.

Zawiti bukan satu-satunya penggemar Trump di Irak. Hassan Jamil, seorang pejuang Peshmerga yang sedang tak sedang bertugas bahkan menamai bayinya yang baru lahir dengan nama Trump Hassan Jamil.

"Saya menamainya Trump karena ia adalah sosok yang karismatik dan memiliki kebijakan yang jelas. Itu sebabnya ia terpilih memenangkan pemilu," jelas Jamil. (lus/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads