Ternyata Salmon, Keju dan Wasabi Juga Memakai Pewarna Buatan (1)

Ternyata Salmon, Keju dan Wasabi Juga Memakai Pewarna Buatan (1)

Annisa Trimirasti - detikFood
Selasa, 22 Nov 2016 17:00 WIB
Ternyata Salmon, Keju dan Wasabi Juga Memakai Pewarna Buatan (1)
Foto: GettyImages/Flickr
Jakarta - Camilan ringan sering gunakan pewarna buatan. Tetapi siapa sangka keju hingga ikan tuna juga dibubuhi pewarna buatan.

Produk makanan olahan dengan warna menyala karena memakai pewarna buatan. Tetapi ada sejumlah bahan segar juga memakai pewarna buatan.

Siapa sangka keju, salmon hingga acar jahe juga diberi pewarna buatan. Seperti diungkap oleh mnn.com (21/11/16) berikut ini.

1.Keju

Foto: GettyImages
Ada keju berwarna oranye, kuning dan putih. Yang manakah yang asli?

Pada dasarnya, keju, terutama cheddar, berwarna putih atau kuning terang. Pigmen kuning berasal dari beta karoten, nutrien pada tanaman yang ditransfer lewat rumput yang dimakan sapi dan menghasilkan susu.

Pada abad ke-17, pembuat keju menghilangkan bagian keju yang mengandung banyak beta karoten tersebut dan menjualnya terpisah agar semakin untung.

Untuk menjaga warna oranye kuning yang orang sukai, mereka menambahkan pewarna dari saffron, jus wortel, dan annatto, pewarna alami dari biji pohon achiote, meskipun beberapa sintesis. Kemudian, tradisi ini pun berlanjut hingga sekarang.

2. Tuna

Foto: GettyImages/Flickr
Steak tuna merah mungkin terlihat segar tapi juga ada kemungkinan mereka tetap merah berkat karbon monoksida dalam kemasannya. Gas beracun tanpa warna dan bau itu dapat mencegah daging berubah warna menjadi cokelat tak menarik.

Faktanya, bukan hanya tuna, banyak daging dalam kemasan supermarket pun mengandung gas tersebut. FDA mengatakan penggunaan gas dalam kemasan daging aman tapi Uni Eropa, Jepang dan Kanada melarang praktek tersebut.

Mereka melarang karena ada kemungkinan dipakai untuk menyamarkan ikan tuna buruk atau daging kadaluarsa. Lebih baik tanya pada penjual tentang gas dalam kemasan atau beli daging langsung dari peternakan.

3. Acar mentimun

Foto: GettyImages/Flickr
Acar mentimun secara alami berwarna hijau tapi tidak sehijau yang sering terlihat di stoples di supermarket. Agar kulit timun tidak pudar selama di supermarket, produsen sering menambahkan pewarna kuning untuk memperkuat warna alami mereka.

Beberapa perusahaan makanan menggunakan kunyit atau tartrazine, pewarna kuning lemon yang dibuat dari coal tar yang mungkin menyebabkan mutasi di sel DNA. Tatrazine juga disebut FD&C Yellow #5 atau Yellow 5. Baca label dan pilih merk tanpa pewarna ini.

4. Jeruk

Foto: GettyImages/Flickr
Orange atau jeruk tidak berwarna seoranye yang terlihat di supermarket. Mereka berwarna hijau atau oranye muda. Tapi tentu warna tersebut tidak menarik.

Oleh karena itu banyak petani menggunakan pewarna bernama Citrus Red #2, pewarna buatan yang tersertifikasi oleh FDA untuk memberi warna oranye sesuai dengan nama buah dan agar disukai konsumen.

Sayangnya, seperti banyak pewarna sintesis, pewarna ini bisa membahayakan. Jika Anda tinggal di Amerika, jeruk dari California atau Arizona tidak mengandung pewarna ini karena mereka melarang Citrus Red #2 .

Halaman 2 dari 5
(ani/odi)

Hide Ads