Rujak Juhi dari Betawi dengan Taburan Sotong Kering

Pedas Segar Rujak

Rujak Juhi dari Betawi dengan Taburan Sotong Kering

Maya Safira - detikFood
Kamis, 25 Agu 2016 11:17 WIB
Foto: iStock/wikimedia
Jakarta - Di Jakarta ada rujak juhi yang jadi ikon kuliner. Diracik dari mie, irisan mentimun dan sotong. Komplet mengenyangkan!

Betawi mengenal olahan rujak juhi. Konon nama juhi berasal dari bahasa China karena banyak disukai masyarakat China.

Kegemaran menikmati rujak China peranakan ini kemudian dilanjutkan masyarakat Betawi. Rujak pun cukup populer di Jakarta pada masanya. Walau kini rujak juhi tak semelejit dulu, tapi penikmatnya tetap ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Keunikan rujak juhi terletak pada pemakaian seafood. Sebab biasanya rujak hanya terdiri dari sayuran dan buah-buahan.

Pada rujak juhi ada penggunaan bahan utama berupa juhi. Juhi adalah sotong kering yang dipotong melebar kemudian dibakar atau dipanggang sampai kering saat akan dimakan.

Disamping itu, rujak juhi juga memakai tambahan lain. Ada potong mentimun, daun selada, irisan kol, mie kuning rebus, dan kentang rebus. Membuatnya jadi sajian mengenyangkan, tak sekedar camilan biasa.



Terkait bumbunya, rujak memakai saus cokelat pekat. Bahannya terdiri dari kacang tanah goreng, cuka, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, gula pasir dan garam.

Penggunaan kacang membuat saus mirip bumbu gado-gado. Rasanya pedas gurih. Terdapat jejak sedikit asam juga karena memakai cuka.

Untuk penyajiannya, bahan-bahan rujak juhi ditempatkan dalam satu piring. Lalu saus kacang diguyurkan keatasnya. Terakhir, suwiran halus juhi ditaburkan ke permukaan bahan rujak.

Tak ketinggalan kerupuk mie kuning diremas dan ditaburkan ke atas rujak. Pemberian juhi dan kerupuk memberi sensasi kenyal garing pada rujak.



Jika tertarik menikmati rujak juhi, beberapa tempat di Jakarta menyediakannya. Misalnya saja tempat-tempat ini.

Mau buat sendiri? Bisa juga. Coba racik rujak juhi dengan resep dari Detikfood. (msa/odi)

Hide Ads