Selama ini Bali lebih dikenal dengan sajian nasi campur, sate lilit atau mungkin lawar. Lebih dari itu, Bali pun punya varian rujak.
Di sana ada rujak kuah pindang yang memadukan buah-buahan segar dengan kuah pindang. Rujak bulung juga memakai kuah pindang. Bedanya, buah-buahan diganti rumput laut (bulung) warna putih dan hijau.
![]() |
Mengkudu ikut diolah jadi rujak. Pada rujak tibah atau mengkudu, dipilih jenis buah setengah matang. Bumbunya sendiri diracik dari gula merah, asam, garam, dan cabai.
Sementara di kawasan Buleleng ada rujak populer yang namanya rujak gula cuka Buleleng. Ciri khasnya adalah penggunaan gula merah Buleleng yang harum untuk bumbunya.
Mirip dengan rujak buah umumnya, rujak Buleleng menggunakan buah-buah segar. Seperti papaya mengkal, ubi, jambu air, bengkuang, mangga muda, nanas dan mentimun.
![]() |
Untuk pembuatannya, semua buah diserut tipis melebar terlebih dahulu. Baru dibuat bumbu rujak. Bumbu terdiri dari gula merah, cuka, terasi, cabai dan irisan pisang batu yang diulek dalam cobek sampai halus. Bumbu rujak diaduk rata sehingga sedikit berair.
Tahap terakhir, irisan buah-buahan dicampur bersama bumbu rujak dalam cobek. Setelah bumbu tercampur, rasanya pun makin kaya. Ada paduan pedas, manis dan asam. Sedap! Yuk coba saat sedang di Bali.
(adr/odi)