Gantikan Plastik, Peneliti Manfaatkan Protein Susu sebagai Pembungkus Makanan

Gantikan Plastik, Peneliti Manfaatkan Protein Susu sebagai Pembungkus Makanan

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Senin, 22 Agu 2016 11:09 WIB
Foto: iStock/CBC News
Jakarta - Biasanya pembungkus makanan memakai plastik. Tetapi kini peneliti kembangkan pembungkus makanan berbahan susu agar lebih ramah lingkungan.

CBC News (21/8) melaporkan para peneliti di Departemen Pertanian Amerika Serikat membuat pembungkus dari protein susu guna menjaga kesegaran makanan sekaligus menggantikan pemakaian plastik.

Pemimpin penelitian, Peggy Tomasula dan Laetitia Bonnaillie berencana mempresentasikan karya mereka sebelum konferensi American Chemical Society berlangsung Minggu depan di Philadelphia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bonnaillie mejelaskan senyawa yang ia buat bersama tim terdiri dari protein susu bernama kasein. Citrus pectin dan garam kemudian ditambahkan agar tekstur pembungkus lebih kuat dan tahan kelembapan. Menurutnya sifat pembungkus ini seperti plastic cling wrap tetapi ramah lingkungan karena bisa didaur ulang dan bahkan bisa dimakan.

"Ini seperti plastic wrap ketika Anda melihat dan memegangnya. Tetapi daya regang pembungkus ini tidak terlalu fleksibel," ujar Bonnaillie. Ia menjelaskan jika plastic wrap bisa meregang hingga 100%, pembungkus berbahan susu ini hanya 20%.

Pembungkus bisa dilipat dan dilapisi ke seluruh produk makanan. Kekuatannya sama seperti plastic wrap namun kelebihannya pembungkus ini tidak terlalu lengket.

Kasein juga bermanfaat menjaga kesegaran makanan lebih lama karena protein yang melapisinya dipenuhi oksigen yang cegah pembusukan makanan. Dalam bentuk semprot, kasein bahkan digunakan untuk membuat sereal lebih renyah. Sekaligus menggantikan peranan gula yang digunakan untuk mencegah sereal terlalu lembab saat disiram susu.

Di sisi lain, penggunaan pembungkus berbahan susu juga menguntungkan lingkungan mengingat tidak perlu mendaur ulang plastik. "Tujuannya adalah membuat pembungkus yang bersifat zero waste," tambah Bonnaillie.

Terkait sifatnya yang bisa dimakan, pembungkus ini masih disempurnakan agar ada cita rasanya. Tidak seperti sekarang yang masih tanpa rasa.

Tomasula dan Bonnaillie berujar ide membuat pembungkus berbahan susu ini berawal dari pemanfaatan kelebihan produk susu bubuk di Amerika. Mereka mendengar saran dari para produsen susu untuk membuat sesuatu dari susu tersebut.

Bonnaillie mengatakan kini sebuah perusahaan kecil di Texas telah tertarik mengembangkan pembungkus makanan berbahan susu ini. Swalayan besar seperti Whole Foods turut memonitor perkembangan produk karena mereka ingin menggunakannya di masa mendatang. (lus/odi)

Hide Ads