Live Science (17/8) mengabarkan penelitian sebelumnya telah menemukan serat kelapa, kulit kacang, dan material tumbuhan lainnya mampu hilangkan logam beracun berat seperti timah dan tembaga dari air.
Kini manfaat tersebut juga ditemukan pada kulit pisang. Peneliti dari Universitas Sao Paulo State di Brazil mengungkap kulit pisang bisa bertindak sebagai penjernih air. Sebelumnya kulit pisang juga diketahui mampu membuat permukaan perak dan sepatu kulit kembali bersih mengkilap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ia menjelaskan senyawa kulit pisang mengandung atom nitrogen, sulfur/belerang, dan senyawa organik asam karboksilat. "Asam ini mampu mengikat logam dalam air yang biasanya bermuatan positif," jelas Castro.
Para peneliti mengungkap cincangan kulit pisang berfungsi lebih baik dibanding bahan penyaring lainnya saat menghilangkan timah dan tembaga dari air. Terbukti dari percobaan mereka di Sungai Parana, Brazil.
Mereka menambahkan, penjernih air dari cincangan kulit pisang bahkan bisa digunakan hingga 11 kali. "Bahan sintetis juga bisa digunakan hingga beberapa kali tetapi bahan alami lebih bagus karena murah dan tidak memerlukan pengolahan kimia untuk bisa berfungsi," ujar salah satu peneliti mengenai kelebihan kulit pisang.
![]() |
Castro mengatakan langkah selanjutnya ialah mengaplikasikan penjernih air dari kulit pisang pada sampel nyata limbah industri. Namun ia memperingatkan agar masyarakat tidak serta merta memanfaatkan kulit pisang sebagai penjernih air di rumah.
"Kulit pisang tidak terbukti mampu mengekstrak senyawa lain dari air. Mungkin saja beberapa zat racun masih tersisa," jelasnya.
Temuan Castro dan kawan-kawan ini sudah dipublikasikan di jurnal Industrial & Engineering Chemistry Research.
(adr/odi)