Dari Durian, Kopi Indonesia hingga 'Molecular Gastronomy'

Eat Smart Indonesia

Dari Durian, Kopi Indonesia hingga 'Molecular Gastronomy'

Odilia Winneke Setiawati - detikFood
Senin, 08 Agu 2016 09:18 WIB
Foto: detikfood/William W.Wongso
Jakarta - Banyak kejutan dialami oleh peserta tur kuliner dari Amerika dan Asutralia. Mencicipi durian hingga sate Padang dalam molecular gastronomy.

Hampir semua peserta baru pertama kali ke Jakarta. Penuh antusias mereka ingin mencicipi makanan Indonesia. Di hari pertama, mereka diperkenalkan dengan beragam buah tropis berupa jus buah di salah satu gerai MM Juice.

Durian menjadi buah yang mengundang rasa ingin tahu sebagian peserta. Setelah mencicipi buah durian. Mereka yang suka langsung memesan jus durian. Buah alpukat, kelapa kopyor dan mangga pun dicicipi dan diekplorasi rasanya. Cara ini dipilih oleh William Wongso untuk perkenalkan buah tropis Indonesia yang eksotik.

Sreet food yang meraih penghargaan World Street Food Congress 2013 di Singapura, Soto Pak Sadi menjadi persinggahan untuk makan siang. Soto Pak Sadi yang dikelola generasi kedua ini tetap mempertahan racikannya hingga kini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soto ayam beruah kuning bertabur koya, rujak cingur, tahu petis yang jadi menu makan siangpun sukses menggoyang lidah mereka. Charlene, peserta tur dari Australia dengan mantap mencocolkan kerupuk kanji ke saus rujak cingur berikut potongan cingurnya yang kuat beraroma petis.

'Wah, ini enak sekali, saya suka,' ujarnya sambil tersenyum. 'Ini cara terenak memanfaatkan surplus cingur,' sahut Joan, sang koordinator tur. Nyaris semua peserta menyukai soto ayam Ambengan racikan Pak Sadi ini.

Demikian juga saat mereka mencicipi kopi Indoensia di Javanegra. Kopi house blend Javanegra yang segar dicicipi langsung. Perkenalan pada makanan Indonesia ini kemudian dilanjutkan pada tataran yang lebih tinggi.

Chef Andrian Ishah dari Namaaz Dining berhasil memukau peserta tur melalui 16 sajian yang diolah dengan teknik molecular gastronomy. Dengan konsep ' What you see is not what you get' nama sajian rawon, sate paeang, asinan hingga dessert penuh 'kejutan' tak pernah berhenti memukau mereka. Blue fire kawah Ijen Banyuwangi berhasil ditransformasikan chef Andrian dengan cara memukau.

"Wouw.. luar biasa!', komentar beberapa peserta saat kue putu disajikan chef Andrian dalam mason jar dengan uap dan bunyi tut persis seperti putu bambu asli. Transformasi citarasa masakan Indonesis dari asinan, opor, rawon hingga es campur benar-benar memukau peserta. Sebuah perkenalan kuliner Indonsia dalam tataran lebih tinggi yang disambut penuh antusias.

Santap malam 17 jenis sajian ini ditutup dengan es podeng berisi kacang merah, kolang-kaling, kacang cincang, cokelat dan diberi topping chocolate cryogenic espuma. Letusan-letusan keras dari desset ini membuat suasana meriah dengan jeritan. Peserta yang mengenakan jas hujan pun mendapat sajian enak, pengetahuan sekaligus hiburan. (odi/odi)

Hide Ads