Jika orang Amerika dan Inggris mengenal omelet, maka sejak 2000 tahun silam masyarakat China sudah kenal jianbing tau 'dadar goreng'. Hingga kini dadar ini masih banyak dijajakan di kaki lima. Orang berangkat bekerja sambil menyantapnya sebagai menu sarapan.
Menurut catatan sejarah, jianbing sudah dikenal di propinsi Shandong pada masa Tiga Raja (220-280 SM). Konon ahli strategi milter Zhuge Liang menyuruh tentaranya memasak telur di atas lempenga besi karena wajan mereka hilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Persis dengan crepe Prancis, saat adonan dituang kemudian diratakan dengan sendok kayu khusus. Telur pun dipecahkan di atas adonan dan langsung diratakan. Selanjutnya setelah kering adonan ini dilipat dua.
Diolesi dengan saus hoisin dan saus cabai. Diberi isian daun lettuce atau selada, ditaburi irisan daun bawang. Diberi selembar kulit pangsit kemudian dilipat dan digulung. Rasanya yang gurih renyah sekaligus segar membuat jianbing disukai banyak orang. Isiannya juga makin bervariasi.
![]() |
Di Tianjin orang mengisinya dengan you tiao, potongan adonan yang digoreng dan disebut jianbing guozi. Beberapa penjual menyediakan sosis, irisan wortel, lobak, ayam hingga bacon goreng. Tentunya bisa dipilih sesuai selera. Jianbing pun dikenal diberbagai wilayah di dunia, diperkenalkan oleh para imigran China.
Wajan pembuat dadar kinipun dibuat elektrik sehingga lebih mudah dipakai. Wajan bisa berputar otomatis sehingga dadar bisa tipis merata. Jumlah dadar yang dibuat juga bisa lebih banyak. (odi/odi)