Seorang pria mampu mengantongi Rp 45 juta per bulan gegara ternak ayam. Dalam perjalanannya ia ternyata juga membantu masyarakat di sekitarnya.
Perjalanan karir seseorang sulit diduga. Ada yang sukses dengan karirnya pertama kali, tapi ada juga yang harus mencoba banyak peruntungan sampai akhirnya mendapatkan pekerjaan yang cocok.
Seperti kisah pria Malaysia ini yang dilansir dari Weird Kaya, Minggu (13/7). Muhammad Khalid Saifullah Md Amin (23 tahun) sukses dengan caranya sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di usianya yang muda, Khalid disoroti berkat kegigihannya beternak ayam. Namun peruntungannya tidak serta merta didapatkan begitu saja.
![]() |
Pada 2018, setelah dirinya lulus diploma dari Ipoh Vocational College, ia memilih untuk menanam cabai, pohon pisang, hingga memelihara kambing.
Berawal dari lahan yang tak terlalu besar, secara perlahan ia meningkatkan produksi dan varietas pertaniannya. Begitu pula dengan peternakan yang mulai diramaikan oleh lebih banyak hewan ternak.
Khalid kini memiliki lahan yang terbagi untuk menanam serai, pisang, cabai, durian, hingga manggis. Sementara tak jauh dari rumahnya ia juga mempersiapkan lahan seluas 1,2 hektar untuk beternak.
Ada ayam, bebek, sapi, hingga kambing yang hasilnya kemudian didistribusikan pada area Tanjung Malim, Perak, Malaysia. Uniknya, dalam pengembangan bisnisnya Khalid juga mengajak serta masyarakat di sekitarnya.
![]() |
Ia berhasil mengajarkan cara bertani dan beternak sampai-sampai komunitas penduduk lokal kini memiliki sumber pendapatannya sendiri. Selama mengelola bisnisnya tersebut, Khalid juga tidak pernah meminjam uang dari bank sama sekali.
"Aku hanya menggunakan penghasilanku untuk investasi kembali pada bisnis, seperti pakan ternak, peralatan dan kebutuhan, hingga manajemen peternakan," kata Khalid.
Kerja kerasnya membuahkan hasil. Ia mendapat dukungan dari Veterinary Department and Agriculture Department of Perak yang membantunya termasuk dalam kebutuhan pemasaran dan penjualan. Ia masuk dalam salah satu daftar Perak Sejahtera 2030 yang diharap dapat memajukan negara bagian Perak, Malaysia.
Keputusannya untuk memulai pertanian dan peternakannya sendiri mendatangkan keuntungan hingga 12.000 Ringgit atau setara dengan Rp 45 juta. Kesuksesannya membuat Khalid tak pernah menyesali keputusan untuk tidak bekerja kantoran sejak lulus kuliah.
(dfl/adr)