Kebanyakan krim kocok menggunakan krim segar, meski bisa pula dibuat dengan krim bubuk. Pilihannya berupa whipping cream yang mengandung lemak susu 30%-35% atau heavy cream dengan lemak susu sekitar 36%.
Bertekstur cair dengan warna putih seperti susu, krim segar terbuat dari bahan hewani atau nabati. Umumnya bercitarasa tawar, tapi ada juga krim segar yang sudah manis tanpa perlu ditambahkan gula.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlu trik supaya hasil kocokan lembut dan mudah diaplikasikan pada kue. Berikut beberapa tips dalam mengocok whipping cream.
1. Dinginkan di lemari es
Simpanlah krim segar pada kemasan karton dalam chiller sebelum dipakai. Sementara wadah untuk pengocokan perlu didinginkan dalam freezer selama 1 jam sampai dingin benar. Wadah bisa memakai mangkuk stainless steel atau kaca.
2. Kocok dengan mikser
![]() |
Tuang krim segar ke dalam mangkuk yang sudah dingin. Kocoklah krim memakai mikser dengan kecepatan sedang sampai kental, mengembang halus dan teksturnya lembut.
3. Krim kocok manis
Jika ingin whipped cream manis, tambahkan 2 sdm gula pasir halus untuk tiap 250 ml krim segar. Masukkan gula sedikit demi sedikit. Kocok gula bersama krim sampai larut dan menyatu.
4. Cek krim
![]() |
Matikan mikser, angkatlah krim dengan kocokan. Bila krim turun dengan ujung meruncing lekat pada kocokan berarti krim sudah cukup baik. Krim bisa digunakan untuk olesan atau isian cake.
5. Krim bergumpal
![]() |
Krim bisa mulai bergumpal dan tidak mulus apabila terlalu keras dan lama mengocok. Bila ini terjadi, tambah saja sedikit krim segar. Lalu kocok kembali krim sampai halus.
6. Penyimpanan
Terkadang krim kocok juga bisa bersisa. Apabila masih ada sisa, simpan saja dalam wadah tertutup di lemari es. Nantinya krim bisa diaduk atau dikocok sebentar sampai mulus kembali sesaat sebelum pemakaian. (msa/odi)