Pinatex, Serat Kulit dari Daun Nanas Ini Bisa Dibuat Tas hingga Sepatu

Pinatex, Serat Kulit dari Daun Nanas Ini Bisa Dibuat Tas hingga Sepatu

lus - detikFood
Selasa, 21 Jun 2016 18:51 WIB
Foto: Oddity Central / iStock
Jakarta - Sebagai pengganti kulit hewan, biasanya industri fashion menggunakan bahan polyurethane dan PVC. Tapi, keduanya tak ramah lingkungan. Akhirnya, terciptalah Pinatex yang lebih alami.

Pinatex atau disebut juga dengan "vegan leather" adalah hasil penemuan Dr. Carmen Hijosa. Ia adalah seseorang yang menciptakan sebuah perusahaan berbahan ramah lingkungan yang bernama Ananas Anam.

Saat ia bekerja di Filipina pada tahun 90-an, ia menemukan sifat dari serat daun nanas dan mendedikasikan hidupnya untuk menciptakan alternatif yang berkelanjutan untuk kulit dan tekstil berbasis minyak bumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dalam Oddity Central (20/06), setelah bertahun-tahun melakukan penelitian, Ananas Anam akhirnya dapat menciptakan bahan kulit yang terbuat dari tanaman.


Dan baru-baru ini ia telah mempresentasikan bagaimana fleksibilitas dari Pinatex yang diadakan di Royal Collage of Art di London. Dalam kesempatan ini desainer akan ditampilkan dengan berbagai jenis pakaian dan aksesories eksklusif yang terbuat dari bahan revolusioner.

Kulit vegan ini terbuat dari serat terikat yang diesktrak dari daun nanas di perkebunan petani sebelum mereka dipotong dan dijadikan sebagai lapisan. Serat ini dibuat melalui proses industri yang mengasilkan Pinatex tekstil yang inovatif.

Setelah bahan berbentuk seperti kanvas, kemudian dicelup serta dicetak untuk memberikan ketebalan dan jenis tekstur kulit yang berbeda. Produksi ini menciptakan produk sampingan dari biomassa yang dapat dikembalikan ke petani untuk dijadikan pupuk di perkebunan mereka.


Untuk menghasilkan satu meter persegi media ketebalan Pinatex diperlukan sebanyak 480 daun nanas. Nampaknya terlihat banyak, akan tetapi ini hanya membutuhkan sekitar 16 nanas. Ini dinilai sedikit, pasalnya semua orang yang membeli nanas hanya mengonsumsi daging buahnya saja dan daunnya akan dibuang.

Hingga kini, Pinatex masih dalam pengembangan dan masih termasuk dalam kategori non biodegradable. Tetapi Ananas Anam melihat ke arah alternatif alami dengan harapan segera membuat materi sepenuhnya yang bio-degradable.


Dr. Hijosa mengakui bahwa itu akan membutuhkan waktu sebelum kulit ramah lingkungan ini siap dipasarkan. Brand seperti Puma dan Camper telah membuat contoh sepatu Pinatex dan desainer Ally Capellino juga telah merubahnya menjadi tas modis dan mereka semua terlihat cukup baik.

Harapannya, Dr. Hijosa dapat terus melanjutkan penelitiannya dan mudah-mudahan dapat mengubah Pinatex menjadi alternatif yang komersial dan layak untuk menggantikan kulit hewan. Selain itu, Dr. Hijosa juga melihat peluang lain untuk penggunaan Pinatex yaitu sebagai perban luka antibakteri.

(adr/odi)

Hide Ads