World Street Food Congress (WSFC) tahun ini akan digelar di Manila tanggal 20-24 April. Empat penjaja kuliner Indonesia akan tampil memperkenalkan ikon kuliner nusantara, salah satunya Sate Maranggi CIbungur.
Dari mana asal Sate Maranggi? Konon penciptaan Sate Maranggi merupakan hasil kreasi pekerja ternak domba. Karena mereka berstatus pekerja maka hanya bisa menikmati daging hanya pada saat tertentu saja. Karenanya mereka mencari cara agar bisa menikmati daging secara berkala dan tidak mudah membusuk.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sate dari kecamatan Plered pun terus menyebar ke berbagai daerah dengan resep beragam. Bahkan bukan hanya di Purwakarta, sate ini pun mulai banyak dijual Cianjur, Sukabumi, dan Subang.
Di Purwakarta hampir setiap daerah punya racikan Sate Maranggi. Tetapi bahan dasarnya tetap daging domba, rempah, serta gula aren.
Seperti halnya Sate Maranggi Cibungur yang menggunakan sambal tomat sebagai pelengkap, atau Sate Maranggi Wanayasa yang menggunakan sambel oncom dan ketan bakar sebagai pengganti nasi.
Sejak pemerintahan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, Sate Maranggi pun terus dipromosikan menjadi ikon utama kuliner di Purwakarta. Dedi selalu mempromosikannya lewat berbagai acara atau melakukan kunjungan kerja di luar Purwakarta.
Puncaknya tahun lalu Pemkab Purwakarta membuat acara festival sate maranggi yang menampilkan kekayaan resep sate maranggi dari berbagai daerah di Purwakarta. Rencananya tahun iniย festival serupa pun akan digelar.
![]() |
Pada Bulan Mei nanti, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, akan meresmikan gerai sate maranggi di Washington DC, Amerika Serikat.
Bagi masyarakat yang penasaran ingin mencicipi keanekaragaman resep Sate Maranggi kini tak perlu repot-repot berkeliling Purwakarta. Cukup dengan datang ke Kampoeng Maranggi yang ada setiap hari Sabtu mulai pukul 17.00 WIB hingga 23.00 WIB di depant pintu masuk Taman Air Mancur Sri Baduga. (lus/odi)



KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN