Pemanasan Global Membuat Wine di Prancis Punya Rasa yang Lebih Enak

Pemanasan Global Membuat Wine di Prancis Punya Rasa yang Lebih Enak

Lusiana Mustinda - detikFood
Kamis, 24 Mar 2016 16:42 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Perubahan iklim telah mengancam dan menghasilkan cuaca yang ekstrim. Tapi berbeda dengan Prancis, dampak pemanasan global ini justru berefek positif terhadap kualitas wine.

Menurut penelitian yang dipublikasikan secara online dalam Journal Nature Climate Change, perubahan iklim telah menciptakan kondisi yang optimal untuk pematangan awal buah anggur di Eropa Barat, terutama Prancis.


Dulu, suhu tinggi sepertinya hanya datang dengan kondisi kekeringan. "Namun beberapa tahun terakhir ini menurut penelitian, pemanasan dari gas rumah kaca antropogenik dapat menghasilkan suhu tinggi yang diperlukan untuk panen lebih awal tanpa kekeringan," tutur Benjamin Cook, seorang ilmuwan iklim dan NASA Goddard Institute untuk studi luar angkasa di New York City dalam The Daily Meal (23/03).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panen lebih awal ini bermanfaat untuk para pembuat wine di Bordeaux dan Burgundy, dimana tempat ini menjadi fokus penelitian. Akibat pemanasan global, musim panas sering diselingi dengan hujan yang tak bisa mengimbangi panas menyebabkan buah anggur secara cepat dapat mengembangkan asam, gula dan tanin di awal musim.

"Hal ini bisa menghasilkan kualitas wine yang tinggi," jelas Cook. Namun, ia mengatakan bahwa kondisi wine yang sempurna ini mungkin tidak bertahan lama.

Dilansir dalam NPR (21/03), pemanasan global tentu pernah membawa banyak berita buruk bagi pembuat wine sebelumnya. Tergantung dari cuaca daerah, perubahan iklim dapat meningkatkan atau memperburuk kondisi panen. Misalnya, di California suhu tinggi ditambah dengan kekeringan​. P​erubahan ini bisa membuat daerah seperti Napa dan Sonoma terlalu panas untuk menghasilkan anggur berkualitas tinggi.


Penelitian terakhir yang diterbitkan dalam Proceedings Journal dari National Academy of Sciences pada tahun 2003, menunjukkan bahwa pemanasan global akan men​g​onfigurasi ulang wilayah penghasil wine global, memprediksi bahwa kebun-kebun anggur pada daerah yang sama dengan California harus pindah ke daerah  yang lebih tinggi untuk menghindari panas yang dihasilkan dari perubahan cuaca ini.

Kekeringan di negara bagian telah sangat dipengaruhi pembuat wine lokal dan memaksa mereka banyak mengandalkan teknologi baru, seperti drone deteksi cuaca untuk memantau pertumbuhan tanaman. Di sisi lain, hujan berkepanjangan dan kondisi cuaca tak terduga karena El Nino juga dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan tanaman. (lus/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads