Selera orang Prancis agaknya berubah menyamai orang Amerika. Ini terlihat dari hasil penelitian terbaru yang mengungkap 75% restoran di Prancis menawarkan burger dalam menu. Di 80% restoran tersebut, burger bahkan jadi menu terlaris.
"Penggemar burger (di Prancis) tak terbendung," ujar Bernard Boutboul selaku Direktur Perusahaan Konsultan Makanan Gira Conseil, yang berada dibalik penelitian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saking populernya, burger menggeser menu pokok masyarakat Prancis yaitu jambon-beurre yang terdiri dari ham dan baguette mentega. Penjualan sandwich klasik ini jatuh menjadi 1.23 miliar tahun 2015.
"Jika terus seperti ini, maka dalam 2 tahun ke depan penjualan jambon-beurre dan burger bisa saling berkompetisi," ujar Boutboul seperti diberitakan Fox News (09/03).
Bukan hanya restoran mewah saja yang menuai keuntungan dari meningkatnya penjualan burger. McDonald's Prancis yang merupakan pasar terbesar di luar Amerika mengalami kenaikan pendapatan tahun ini.
Boutboul menjelaskan restoran cepat saji seperti McDonald's, Burger King, dan Quick menyumbang sepertiga total penjualan burger di Prancis.
"Burger sudah berkembang dari menu dasar restoran cepat saji menjadi menu restoran bintang Michelin. Lebih dari sekadar makanan iseng, burger sudah jadi cara hidup," tuturnya.
Melihat peluang di Prancis, perusahaan burger asal Amerika, Five Guys berencana membuka gerai pertamanya di Paris dalam beberapa minggu ke depan.
Namun kepopuleran burger di Prancis saat ini belum bisa mengalahkan Amerika. Tahun 2014, restoran di sana menjual lebih dari 9 miliar burger. Artinya, tiap orang rata-rata makan 28 burger di tahun tersebut.
Soal penjualan, makin banyak burger yang laku di pasaran. Hal ini didorong kehadiran rantai restoran bermutu seperti Shake Shack dan Five Guys. Pendapatan restoran di Amerika yang menjual burger mencapai 70 miliar USD tahun 2013.
(adr/odi)