Mampir di Stasiun Juanda, Jangan Lupa Nyoto di Warung Cak Sikin Dulu!

Jajan Enak di Stasiun Kereta Api

Mampir di Stasiun Juanda, Jangan Lupa Nyoto di Warung Cak Sikin Dulu!

Lusiana Mustinda - detikFood
Jumat, 26 Feb 2016 10:19 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Aroma soto yang gurih sudah tercium saat Anda melewati warung ini. Dengan harga terjangkau, Anda bisa mencicip semangkuk soto ayam hingga daging berkuah kuning yang sedap.

Stasiun Juanda merupakan stasiun kereta api yang terletak di jalan Ir. H. Juanda 1, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Nama stasiun ini diambil dari jalan raya yang berada di dekatnya.

Berada di pusat kota, stasiun Juanda jadi tempat strategis para pekerja untuk datang dan pergi dengan menggunakan jasa kereta api. Selain dekat dengan halte busway, stasiun ini juga dekat dengan masjid Istiqlal dan beberapa pusat kota lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak pukul 8 pagi deretan penjual makanan sudah membuka lapaknya. Jika bertanya, ada makanan apa yang enak di stasiun​ ini​? Rata-rata beberapa orang akan menjawab soto.

Detikfood pun mencoba kelezatan dari soto ini pada Rabu (24/02). Walaupun sudah malam, warung soto Cak Sikin ini masih ramai dikunjungi. Tempatnya yang mungil membuat warung terlihat penuh sesak dengan pekerja kantor yang lapar sepulang kerja.



Di sini tersedia Soto Ayam Ambengan, Soto Madura dan aneka jerohan sate hingga kerupuk yang bisa dinikmati sebagai teman makan soto.

Warung soto ini pertama kali didirikan oleh kaka​k​ beradik bernama Cak Sikin dan Cak Doel. "Warung soto Ini sudah buka sejak tahun 95-an," tutur Cak Doel, salah satu perintis warung soto.

Harga yang ditawarkan relatif terjangkau. Untuk seporsi soto daging di jual dengan harga Rp 17.000, sedangkan untuk soto ayam atau soto cekernya dijual dengan harga Rp 16.000.



Soto dagingnya disajikan lengkap dengan isian komplet seperti suun, potongan daging dan usus sapi. Disiram dengan kuah kuning kental yang gurih ​wangi.​

“Dulu saya dan kaka​k​ buka ​warung ​soto ini. Belajar bikin soto sudah 15 tahun lalu. Saya dan kakak pernah bekerja di Pak Sadi pusat di Surabaya,” jelas pria berkacamata ini.

Cak Doel menuturkan, berjualan di stasiun ada ramai dan sepinya. “Kalau sepi biasanya sabtu sih nanti minggu mulai rame lagi. Tapi kalau hari kerja selalu ramai,” pungkasnya.

Selain soto, di sore hingga malam hari Anda bisa mencicip nasi goreng khas Surabaya Cak Doel yang berada persis di sebelah soto Cak Sikin. “Sekarang soto di​kelola​ sama kaka​k​ saya (Cak Sikin) dan saya sejak 6 tahun lalu membuka nasi goreng khas Surabaya,” tambahnya.

Menunya ada Nasi Goreng Jowo, Mie Goreng Jowo, Mie Godhok Kuah dan Mie Godhok Nyemek. Harganya sekitar Rp 12.000 hingga Rp 17.000 jika Anda memilih menu komplet.



Semangkuk mie godhok berisi mie telur, kol, tauge, sawi, timun hingga tomat. Yang spesial adalah baik mie dan nasi dimasak dengan campuran saus tomat dan sambal sehingga ​ber​warna merah ​khas Suroboyo.​

Nasi goreng Cak Doel yang sudah buka sejak 6 tahun lalu memiliki 3 karyawan, sedangkan Soto Cak Sikin sudah memiliki sekitar 5 karyawan untuk membantu membuat hingga sajikan soto ke para pelanggan.

​Kalau cuaca dingin, sebelum naik kereta ada baiknya hangatkan badan dengan semangkuk soto Madura racikan cak Sikin. Dijamin kenyang dan badanpun hangat!​

(msa/odi)

Hide Ads