Tiwul dan Grontol, Lenjongan yang Kenyal dan Gurih (1)

ADVERTISEMENT

Sedap Legendaris dari Solo

Tiwul dan Grontol, Lenjongan yang Kenyal dan Gurih (1)

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Kamis, 18 Feb 2016 11:34 WIB
Foto: Youtube
Jakarta - Selain gudeg dan tengkleng, Solo juga punya lenjongan atau ​aneka jajan pasar yang enak. Ada getuk, gatot, tiwul hingga klepon yang kenyal enak.​

Di pasar tradisional Solo, terdapat banyak penjual lenjongan. Mereka menjajakan ragam jajanan pasar seperti klepon, sawut, grontol, dan cenil. Biasanya ditaruh di atas tampah dan diberi sekat-sekat daun pisang. Pelengkapnya kelapa parut dan kinca atau sirop gula Jawa. Harganya cukup murah. Dengan Rp. 3.000 bisa memilih aneka jajanan yang disuka. Ditaruh di atas pincuk dan jajan pasar pilihan siap disantap. ​ ​Umumnya dinikmati sebagai menu sarapan dengan secangkir kopi.​

1. Gendar puli

Gendar puli dibuat dari campuran beras dan beras ketan. Jajanan ini lalu diberi pewarna hijau dan dikukus hingga matang atau padat. Biasanya gendar puli dipotong dadu. Rasanya kenyal dan hambar. Karenanya paling enak dicocol sirop gula merah.​

2. Klepon



Foto: detikFood

​Bola-bola ​berwarna hijau cantik ini jadi favorit banyak orang. Klepon dibuat dari tepung beras ketan, gula merah, dan kelapa​ parut​. Untuk menikmatnya, ​masukkan sekaligus dalam mulut dan ​gigit klepon dalam mulut agar isian gula merahnya tidak muncrat.

3. Sawut



Sawut dibuat dari serutan singkong, daun pandan, dan gula merah. Singkong lalu dikukus hingga matang. Rasa kenyal gurihnya ​disukai banyak orang. ​

4. Jongkong



Foto: detikFood

Agak berbeda dari yang lain, jongkong dibungkus daun pisang. Jajanan ini dibuat dari tepung beras yang dicampur bersama santan dan gula lalu dikukus hingga matang. Rasanya manis dan lembut.

5. Gatot

Gatot adalah jajanan khas Gunung Kidul. Bahan utama pembuatannya adalah gaplek atau singkong yang telah dikeringkan. Gaplek lalu direndam semalaman, dicuci, dipotong kecil-kecil, dan dikukus sekitar 2 jam. Rasanya ​kenyal ​dan sedikit asin.

6. Tiwul

Mirip dengan gatot, tiwul juga dibuat dari gaplek. Bedanya gaplek perlu dihaluskan hingga menjadi tepung. Tepung kemudian diberi campuran air gula dan gula Jawa lalu diaduk di atas tampah hingga berbentuk butiran kecil.

Tak berhenti disitu, butiran tersebut diayak dan dilempar-lempar hingga butiran kasar dan halusnya terpisah. Proses ini disebut ditinting. Langkah terakhir, pengukusan butiran selama kurang lebih 30 menit. Tiwul lalu disajikan dengan taburan kelapa parut.​

(adr/odi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT