Aslinya Bentuk Pisang dan Jagung Lebih Kecil dan Tak Layak Makan

Aslinya Bentuk Pisang dan Jagung Lebih Kecil dan Tak Layak Makan

Tania Natalin Simanjuntak - detikFood
Kamis, 11 Feb 2016 16:54 WIB
Foto: Independent, Thinkstock
Jakarta - Bentuk buah dan umbi di sekitar kita ternyata bukanlah bentuk aslinya. Modifikasi genetik yang membuatnya punya bentuk seperti sekarang.

Namun bentuk buah dan umbi yang seperti sekarang kita kenal telah menjadi favorit manusia karena bentuknya sudah ideal. Beberapa bentuk buah seperti pisang dan terung dulunya berbentuk seperti berikut ini. Selain bentuk, warna dan rasanya juga jauh berbeda.

1. Semangka



Foto: Vox, Thinkstock
Jangan bayangkan semangka dulu seperti semangka yang sering Anda makan sekarang. Menurut lukisan Giovanni Stanchi, semangka zaman itu tak punya daging yang utuh seperti sekarang. Di abad ke-17 ini juga semangka berbentuk melengkung. Beberapa orang mengira semangka di lukisan itu belum matang, namun biji hitam yang ada di dalamnya menunjukkan tingkat kematangannya.

Berbeda dengan semangka sekarang, semangka modern punya warna merah cerah dan daging yang penuh. Padahal, menurut Independent (11/02), daging semangka berwarna merah itu sebenarnya adalah plasenta.



2. Pisang

Foto: Independent, Thinkstock

Manusia pertama kali membudidayakan pisang sejak 7.000 hingga 10.000 tahun yang lalu, di daerah yang sekarang bernama Papua Nugini. Pisang menjadi komoditi yang subur berbuah di daerah Asia Tenggara. Pisang zaman dahulu ini punya bentuk yang jauh lebih kecil, namun punya rasa yang lebih enak dan biji yang lebih kecil ukurannya namun banyak jumlahnya.



Sedangkan pisang yang selama ini kita lihat berasal dari dua varietas, yaitu Musa acuminata dan Musa balbisiana. Keduanya lebih besar dan punya biji yang keras. Semakin kesini, pisang dibentuk agar lebih mudah dipegang tangan, dan dengan kulit yang mudah dikupas.

3. Terung



Foto: Independent, Thinkstock
Terung zaman dahulu banyak tumbuh di daratan China dan punya banyak pilihan warna. Ada terung putih, biru jernih, ungu, dan kuning. Beberapa terung zaman dulu juga terdapat duri yang terletak di dekat batang yang terhubung dengan bunga.

Namun, modifikasi genetik telah menyingkirkan duri tersebut dan membesarkan, melonjongkan, dan membuat warna ungunya jadi identik dengan terung.

4. Wortel



Foto: Independent, Thinkstock
Penelitian menemukan bahwa wortel zaman dulu tumbuh di dataran Persia dan Asia Kecil. Dan uniknya lagi, wortel pada abad ke-10 ini punya warna ungu dan akar yang bercabang.

Tapi, wortel sekarang akrab dengan warna oranye, umbi yang lebih lebar dengan akar yang lebih kecil.

5. Jagung



Foto: Independent, Thinkstock
Jagung alami asli pertama kali dikembangbiakkan di tahun 7.000 sebelum masehi. Bentuknya kering dan mirip kentang mentah. Jagung yang paling terkenal adalah yang berasal dari utara Amerika, yang dibesarkan dari tanaman teosinte yang sebenarnya tak bisa dimakan.

Jika dihitung-hitung, jagung zaman sekarang memperoleh pembesaran sebanyak 1.000 kali dari 9.000 tahun yang lalu dan lebih mudah ditanam serta dikupas. Sekitar 6,6% jagung juga terbuat dari gula, berbeda dengan jagung dulu yang hanya mengandung 1,9% gula. Perubahan ini terjadi pada sekitar abad ke-15, sewaktu bangsa Eropa mulai bercocok tanam.

6. Persik



Foto: Independent, Thinkstock
Persik yang bertekstur renyah dahulu adalah buah yang kecil seperti cherry dengan daging yang sedikit. Namun modifikasi genetik mengubahnya pada tahun 4.000 sebelum Masehi oleh orang China dan mengubah rasanya menjadi agak langu dan sedikit asin.

Tapi setelah ribuan tahun ditanam, persik sekarang 64 kali lebih besar, 27% lebih renyah, dan 4% lebih manis.



(tan/odi)

Hide Ads