Korea Utara Klaim Temukan Minuman Beralkohol yang Tak Bikin Mabuk

Korea Utara Klaim Temukan Minuman Beralkohol yang Tak Bikin Mabuk

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Sabtu, 23 Jan 2016 13:54 WIB
Ilustrasi: Getty Images
Jakarta - Menenggak minuman beralkohol memungkinkan peminumnya mabuk. Namun minuman asal Korea Utara ini berbeda karena tidak akan membuat mabuk.

BBC (19/01) melaporkan Korea Utara berhasil menciptakan minuman keras yang ‘ramah’ karena tidak membuat mabuk meski mengandung 30-40% alkohol. Minuman bernama Koryo Liquor ini kabarnya dibuat dari ginseng asli (Insam) dan beras ketan yang dibudidayakan dengan metode pertanian organik.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena manfaat anti mabuknya, Pyongyang Times bahkan mengatakan Koryo Liquor akan memancarkan rasa nasionalisme tanpa meredam semangat nasionalisme warga Korea Utara pada keesokan harinya. Para pakar dan pencinta minuman alkohol di sana juga dikabarkan sangat menghargai kehadiran minuman unik ini.

Produsen Koryo Liquor, Taedonggang Foodstuff Factory mengaku bekerja bertahun-tahun untuk menciptakan ramuan ini. “Koryo Liquor dibuat dari Kaesong Koryo Insam, ramuan alami dengan sifat medis. Namun kandungan gulanya diganti dengan beras ketan hangus yang mempu menghilangkan rasa pahit gingseng sekaligus membuat peminumnya tidak mabuk,” ujar deskripsi dalam Pyongyang Times.

Berkat kehebatannya ini, Koryo Liquor dikabarkan telah terdaftar sebagai temuan imiah dan teknologi nasional di Korea Utara.

Andray Abrahamian, seseorang yang bepergian ke Korea Utara dalam rangka bisnis mengatakan Koryo Liquor terasa enak namun ia tidak begitu menggilai rasa tersebut.



"Ada beberapa minuman keras berkualitas tinggi dibuat di Korea Utara. Meski begitu, sepengalaman saya tidak ada satupun minuman beralkohol di dunia yang benar-benar bebas mabuk,” ujarnya.

Media Korea Utara sering kali mengklaim hal-hal aneh seputar pencapaian domestiknya. Tahun lalu, misalnya, mereka mengklaim produk medis dari ekstrak tanaman Insam yang dapat menyembuhkan penyakit MERS, SARS, dan bahkan AIDS.

(msa/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads