Dilansir dari Japan Times (03/09/15), Jepang kini sedang dihebohkan kemunculan telur dengan kuning telur berwarna putih. Telur bernama kometsuya tersebut berasal dari ayam yang diberi pakan beras, bukan jagung seperti pada umumnya.
Pemberikan pakan ternak dengan beras rupanya didukung penuh pemerintah Jepang. Hal ini karena permintaan beras di negeri sakura menurun hingga 80 ribu ton setiap tahun. Kementerian Pertanian Jepang bahkan ingin membuat kebijakan tentang pemberian pakan ternak berupa beras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun peternakan yang menghasilkan kometsuya adalah peternakan Takeuchi di Hokkaido. Nama kometsuya berasal dari kata kome yang berarti beras dan tsuya yang berarti kilau.
Manajer penjualalan Takeuchi mengatakan rasa manis alami telur kometsuya secara bertahap telah mendapat pengakuan banyak pihak.
Sebelum kemunculan kometsuya, ada juga telur bernama kometama. Telur ini dihasilkan dari ayam yang hidup bebas di padang rumput dan diberi pakan 68% beras.
Penjualan telur kometama pada Januari hingga Juli tahun ini naik 13 persen dari periode yang sama tahun lalu. Karena diternakkan di padang rumput, ayam jadi tidak mudah stress. Telur yang dihasilkan rasanya manis dan lebih enak.
Di sebuah toko di kawasan Hokkaido, penjualan telur kometsuya pada Juli ini naik 40% dari tahun sebelumnya. Sebanyak 51 kemasan kometsuya berisi masing-masing 6 telur laku terjual seharga 432 yen atau sekitar Rp 50.800.
Seorang penjual toko mengatakan kebanyakan pembeli kometsuya adalah wanita berusia 40-60 tahun. Mereka memilih telur ini karena alasan keamanan pangan dan menjadikannya bagian dari pendidikan pangan pada anak dan cucunya.
Sebelumnya para ilmuwan telah menjelaskan warna kuning telur memang dipengaruhi pakan ayam. Jika ayam petelur diberi pakan jagung kuning maka kuning telurnya akan cerah. Sebaliknya, jika diberi pakan jagung putih maka kuning telurnya akan menjadi putih.
Namun warna kuning telur sebenarnya tidak mengindikasikan apapun. Kuning telur berwarna kuning terang, merah oranye, ataupun putih tetap aman dikonsumsi.
(adr/odi)