Di Tanzania, kita bisa menemukan telur ayam yang bagian tengahnya berwarna hampir putih. Sebaliknya, di Amerika Selatan, kuning telur ayamnya berwarna pink, oranye, sampai merah gelap. Sementara itu, yang paling umum adalah kuning telur berwarna kuning cerah.
Sebagian orang percaya bahwa semakin pekat warna kuning telur, semakin tinggi kandungan nutrisinya. Namun, ada juga yang menilai bahwa warna cerah kuning telur adalah karena ayamnya disuntik hormon. Ternyata kedua anggapan tersebut salah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau unggas diberi makan jagung kuning, warnanya masuk ke telur," jelas Beyer, seperti dilansir NPR (17/07/13). Begitu juga jika unggas diberi makan jagung putih, maka kuning telurnya akan menjadi putih.
Di International Livestock Research Institute, ahli genetika Han Jianlin menjelaskan bahwa warna kuning pada kuning telur berasal dari pigmen dalam tanaman yakni xanthophylls, terutama lutein. Warna kuningnya juga memengaruhi kulit dan lemak ayam.
Sebagian besar konsumen menyenangi kuning telur yang berwarna cerah. Jadi, pakan ayam komersial seringkali ditambahi lutein. Padahal, jagung kuning, kacang kedelai, wortel, dan bubuk alfalfa juga bisa memengaruhi warna kuning telur.
Di Amerika Selatan, ayam betina yang memakan biji annatto akan menghasilkan telur dengan bagian tengah yang berwarna pink, oranye, sampai merah. Sementara itu, ayam di Tanzania biasanya diberi makan sorghum, biji yang pigmennya jauh lebih sedikit dibanding jagung kuning.
Jadi, kuning telur yang berwarna pucat tak perlu dicemaskan. Kuning telur yang berwarna pekatpun belum tentu lebih kaya nutrisi. Meski pakan ternak memengaruhi nilai nutrisi unggas dan telurnya, warna kuning telur tidak mengindikasikan apapun.
(fit/odi)